Pemkot Kendari Siapkan 3 Dapur Umum untuk Sahur dan Buka Puasa Pengungsi Banjir
Sebanyak 45 dari 65 kelurahan di Kota Kendari terdampak banjir.
REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pemerintah Kota Kendari menyiapkan tiga dapur umum untuk pengungsi banjir di kota itu. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendari Fadlil Suparman mengatakan, 3 posko dapur umum yang didirikan pemerintah setempat siap untuk membantu makan sahur dan buka puasa bagi warga yang menjadi korban banjir di daerah tersebut.
“Dapur umum di Kelurahan Sodohoa dan Sanua itu dikelola sendiri Dinas Sosial Kota Kendari sampai malam ini, jadi kami tetap menyiapkan dapur umum untuk Insya Allah sahur dan buka puasa,” kata Fadlil yang dihubungi dari Jakarta, Senin (11/3/2024).
Dia menjelaskan, ada tiga posko dapur umum yang dibangun di tiga kelurahan yang sangat membutuhkan, yakni di Kelurahan Kampung Salo. Dapur umum ini dikelola oleh Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara, tapi logistiknya dari Dinas Sosial Kota Kendari. Pemerintah setempat juga membangun dapur umum di Kelurahan Sanua yang terletak di Jalan Lasolo. Dapur umum ini juga merupakan posko utama untuk menerima bantuan logistik dari berbagai pihak, karena dikelola langsung oleh Dinas Sosial Kota Kendari.
“Kemudian dapur umum ketiga dibangun di Kelurahan Wua-Wua ada di wilayah Baito, kami sebutnya di sini wilayah Baito Kelurahan Wua-Wua ada di RW VI,” kata Fadlil.
Fadlil mengatakan, Pemerintah Kota Kendari akan mendampingi para korban banjir sesuai arahan dari Penjabat Wali Kota Kendari Muhammad Yusup. “Di samping itu bapak wali Kota Kendari juga sudah memerintahkan kepada semua OPD atau organisasi perangkat daerah di Pemerintah Kota Kendari itu untuk melakukan pendampingan di setiap kelurahan, dan itu sudah terbagi,” kata Fadlil.
Fadlil menerangkan pula bahwa sebanyak 45 dari 65 kelurahan di Kota Kendari terdampak banjir yang terjadi pada Rabu 6 Maret 2024 sekitar pukul 23.00 WITA. Akibat bencana hidrometeorologi tersebut, ada 3.248 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir. Namun, untuk jumlah jiwa pemerintah setempat belum mendata karena masih fokus membersihkan lumpur dan sejumlah material yang berada di dalam rumah warga.
Fadlil mengatakan, pemerintah setempat bersama pemerintah provinsi hingga TNI-Polri dan sejumlah elemen sosial lainnya berjibaku membantu para korban banjir. Fadlil mengatakan, meskipun banjir sempat melanda daerah tersebut yang mengakibatkan rumah warga terendam, bahkan RS Santa Anna Kendari hingga SMPN 2 Kendari kebanjiran, namun tidak ada warga yang mengungsi.
“Kalau kondisi warga terdampak di beberapa titik rawan banjir ini memang sudah surut, sekarang tinggal pembersihan saja di rumah-rumah warga, baik itu lumpur maupun sisa-sisa genangan. Kemarin masih gerimis kalau hari ini Alhamdulillah cerah, mudah-mudahan tetap seperti ini, apalagi kan menghadapi awal puasa besok,” kata Fadlil. Pemerintah Kota Kendari juga belum mengidentifikasi jumlah rumah warga yang rusak hingga total kerugian akibat bencana hidrometeorologi tersebut.