Masih Ada Provokasi Zionis Israel di Masjid Al Aqsa Jelang Tarawih, PBB Prihatin
Pasukan Israel blokade umat Muslim masuk ke Masjid Al Aqsa
REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO— PBB pada Senin (11/3/2024) menyuarakan keprihatinan atas provokasi yang terjadi di tempat suci di Yerusalem.
Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan: "Kami selalu khawatir dengan provokasi apa pun yang dilakukan di tempat-tempat suci di Yerusalem."
Pernyataan itu disampaikan saat Dujarric ditanya tentang blokade oleh pasukan Israel terhadap ratusan warga Palestina, yang ingin melakukan sholat tarawih (malam) pertama di bulan suci Ramadan, saat mereka memasuki Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki Israel. Dia mengingatkan bahwa ada "status quo yang harus dipatuhi dan dihormati.
Sementara itu, ribuan orang Palestina berbondong-bondong pada hari Senin (11/3/2024) di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki. Sebanyak 35 ribu penduduk Palestina melakukan sholat Tarawih pada malam pertama Ramadhan 1445 H.
Tarawih merupakan sholat sunnah yang hanya ada di bulan Ramadhan. Sholat sunnah ini dilakukan setelah sholat isya, dan biasanya diakhiri dengan sholat witir.
“Hampir 35 ribu orang Palestina melakukan sholat di Masjid Al-Aqsa,” menurut pernyataan Departemen Wakaf Islam di Yerusalem yang dilansir dari Daily Sabah, Selasa (12/2/2024).
Menurut badan tersebut, mengutip saksi mata yang mengatakan bahwa pasukan Israel mencegah banyak pemuda memasuki masjid dan memukuli setidaknya satu orang Palestina di dekat Bab al-Zahra, salah satu gerbang yang mengarah ke Masjid Al-Aqsa. Pemuda Palestina tersebut kemudian ditahan oleh tentara Israel.
Ditanya tentang pasukan Israel yang memblokir ratusan orang Palestina yang ingin melakukan sholat Tarawih pertama agar tidak memasuki Masjid Al-Aqsa pada hari Minggu, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan: "Kami selalu sangat prihatin dengan provokasi apa pun di tempat-tempat suci di Yerusalem."
Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut tempat itu sebagai Bukit Bait Suci karena itu merupakan situs dua kuil Yahudi pada zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel pada 1967. Mereka mencaplok seluruh wilayah kota itu pada 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Baca juga: Bawah Masjid Al Aqsa Penuh Terowongan, Mitos Kuil Sulaiman dan Sapi Merah yang tak Muncul
Ketegangan meningkat di Tepi Barat sejak Israel meluncurkan serangan militer mematikan ke Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Oktober 2023.
Sedikitnya 420 warga Palestina di Tepi Barat telah gugur sejak saat itu, dan lebih dari 4.600 orang lainnya luka-luka akibat serangan penembakan Israel, menurut Kementerian Kesehatan.
Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan sementaranya pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan aksi genosida dan mengambil langkah untuk memastikan bantuan kemanusiaan disalurkan kepada warga sipil di Gaza, di mana lebih dari 31 ribu orang gugur.