Baru Umur 20 Tahun Sudah Operasi Katarak? Dokter: Akibat Merokok
Merokok dapat mempercepat proses kerusakan sel, termasuk lensa mata.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda masih belum berhenti merokok? Praktisi kesehatan masyarakat RSUD Tamansari Jakarta Barat dr Ngabila Salama mengingatkan kebiasaan merokok bisa memperbesar risiko penyakit katarak atau pengaburan lensa mata.
"Merokok banyak mengandung radikal bebas yang mempercepat kerusakan sel dan proses degeneratif atau penuaan termasuk lensa mata. Lensa mata jadi cepat keruh," kata Ngabila yang juga menjabat sebagai kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (12/3/2024).
Hasil skrining RSUD Tamansari pada 5 Maret 2024 saat kegiatan operasi katarak memperlihatkan mayoritas pasien merupakan perokok. Sebanyak 41 orang menjalani operasi katarak pada kegiatan Bakti Sosial Katarak yang dilakukan RSUD Tamansari. Ironisnya, pasien katarak tersebut berasal dari usia produktif, yakni 20-40 tahun.
"Kami menemukan pasien operasi katarak saat ini lebih muda dan cepat usia 20-40 tahun karena merokok," tutur Ngabila.
Kandungan nikotin, karbonmonoksida, dan tar pada rokok meningkatkan stres oksidasi. Selain itu, menurut Ngabila, tembakau juga mengandung logam berat seperti kadmium, timbal, dan tembaga yang menumpuk dalam lensa.
"Itu yang menyebabkan kerusakan secara langsung dan aldehida dan isosianat yang terbentuk dari sianida dapat mengubah struktur protein lensa yang menyebabkan terjadinya kekeruhan dalam lensa yang berdampak dalam pembentukan katarak," ungkap Ngabila.
Selain merokok, ada sejumlah sebab lain yang memicu katarak. Sering terkena sinar matahari langsung tanpa pelindung kacamata atau topi atau payung, contohnya. Orang yang jarang mengonsumsi sayur dan buah juga berisiko katarak.
"Sayur dan buah fungsinya sebagai antioksidan untuk mencegah radikal bebas," ujar Ngabila.