Jamaah Palestina: Saya Hanya Ingin Berdoa di Masjid Al Aqsa
Seorang jamaah mengatakan jumlah tentara Israel lebih banyak dari jumlah jamaah.
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM TIMUR -- Jamaah Palestina yang mencoba masuk ke Masjid Al-Aqsa di hari kelima bulan Ramadhan mengatakan mereka diusir tentara Israel. Sebelumnya kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan Israel ribuan jamaah Palestina yang hendak sholat Jumat di Masjid Al-Aqsa.
"Saya diusir beberapa kali, setiap kali, mereka memeriksa dokumen kami seperti kami teroris," kata salah jamaah yang tidak bersedia disebutkan namanya, seperti dikutip dari Aljazirah, Jumat (15/3/2024).
"Yang saya inginkan hanya berdoa di Masjid Al-Aqsa, ini sholat Jumat, semoga Allah memberi kami kesabaran menghadapi semua yang harus kami alami," tambahnya.
Seorang jamaah lain mengatakan jumlah tentara Israel lebih banyak dari jumlah jamaah. "Saya berusia 62 tahun, dan saya menunjukkan kartu identitas saya, tetapi akses saya ditolak meskipun (tentara Israel) mengatakan mereka yang berusia di atas 55 tahun dapat memasuki masjid tanpa izin," katanya.
Rekaman yang diunggah Wafa menunjukkan warga Palestina berbaris di pos pemeriksaan militer di dekat Betlehem ketika mereka berusaha menuju ke Masjid Al-Aqsa di daerah pendudukan Yerusalem Timur untuk shalat Jumat.
Pos tersebut salah satu dari sejumlah pos pemeriksaan militer yang didirikan Israel untuk menyaring warga Palestina yang ingin masuk ke Yerusalem. Wafa melaporkan sejauh ini, petugas pos pemeriksaan mengembalikan ribuan jamaah "dengan dalih tidak memiliki izin yang diperlukan."
Sebelumnya dilaporkan, Israel memberlakukan...
Sebelumnya dilaporkan, Israel memberlakukan pembatasan baru pada pintu masuk Masjid Al-Aqsa di hari Jumat pertama bulan suci Ramadhan. Jamaah wajib mendapatkan surat izin dan kartu magnet valid untuk masuk masjid.
Pada Kamis (14/3/2024), polisi Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan berita yang beredar tentang penghalang dan gerbang yang dipasang untuk mencegah akses ke kompleks tersebut tidak berdasar dan bertujuan untuk memperkeruh suasana. Polisi mengatakan sedang ada pekerjaan pemeliharaan untuk mengganti pintu keamanan.
Stasiun televisi Israeli Public Broadcasting Corporation melaporkan polisi akan mengintensifkan kehadirannya di Yerusalem dan sekitar. Polisi akan mengerahkan 3.000 petugas pada sholat Jumat pertama bulan Ramadhan tahun ini.
Hamas mengajak kepada warga Palestina untuk mendobrak "pengepungan" terhadap Masjid Al-Aqsa di hari Jumat pertama bulan Ramadhan. Tentara Israel menerapkan berbagai pembatasan untuk masuk ke tempat tersebut selama bulan suci umat Islam.
Hamas menyerukan kepada warga Palestina di daerah pendudukan Yerusalem, Tepi Barat dan Israel untuk segera berpartisipasi dalam membela Masjid Al-Aqsa dari agresi Zionis yang sedang berlangsung saat ini.