Petrokimia Gresik, Anak Usaha BUMN dengan Transformasi Digital Terbaik

Digitalisasi dijalankan Petrokimia Gresik dari proses perencanaan hingga penjualan.

dok Petrokimia Gresik
Petrokimia Gresik.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik, menyabet penghargaan transformasi digital perusahaan terbaik pertama dalam ajang Anugerah BUMN ke-13 pada 2024. Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan perusahaan terus menjalankan strategi transformasi digital untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan di semua aspek bisnis berdasarkan analisis data yang tepat dan real-time. Selain itu juga pada akhirnya untuk meningkatkan efisiensi biaya.

Baca Juga


"Seluruh karyawan Petrokimia Gresik harus mampu mengoptimalkan digitalisasi sehingga perusahaan bisa dan bahkan tumbuh di era persaingan yang semakin ketat ini. Oleh karena itu, seiring dengan kemajuan zaman, pemanfaatan teknologi yang sudah menjadi corporate culture terus ditingkatkan implementasinya di semua aspek bisnis Petrokimia Gresik," ujar Dwi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (15/3/2024).

Dwi menjelaskan, digitalisasi telah dijalankan Petrokimia Gresik mulai dari proses perencanaan, pengadaan, produksi, distribusi hingga penjualan untuk menciptakan produk berkualitas dan berdaya saing. Dampaknya tidak hanya dirasakan perusahaan, namun juga akan mendorong kesejahteraan petani dan kemajuan pertanian di tanah air melalui peningkatan produktivitas hasil budidaya.

Di tahap perencanaan, tambah Dwi, digitalisasi yang telah dijalankan mampu meningkatkan akurasi perencanaan pengadaan bahan baku dengan aplikasi SIPS (Smart & Intelligent Procurement System). Selain itu, pada proses rantai pasok, implementasi program ISCE (Internal Supply Chain Excellence) yang merupakan integrasi seluruh sistem digital rantai pasok perusahaan, menggunakan aplikasi WMS (Warehouse Management System), Petroport (Petrokimia Port Information System), DTMS (Digital Truk Monitoring System), 2CE (Customer Centric Excellence), MJ (Muriate of Potash Joss), dan ER-PORT (Efficent Reliability PORT) sehingga dapat menurunkan biaya Internal Supply Chain sebesar 37 persen, serta waiting truck time dan risiko terjadinya kerusakan pada saat pengiriman pupuk juga menurun.

Dwi menyampaikan, transformasi digital Petrokimia Gresik tidak hanya berfokus pada proses bisnis saja, tapi juga di bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu contohnya untuk meningkatkan kompetensi karyawan diciptakan digitalisasi pelatihan atau DLC (Digital Learning Center) atau aplikasi pembelajaran yang terintegrasi dengan empat platform.

Pertama, Enterprise University, yang merupakan super platform yang tidak hanya mendigitalkan pembelajaran, tetapi memberikan pengalaman belajar secara digital sekaligus berkolaborasi, berinteraksi, dan mengeksplorasi seluruh kompetensi yang dibutuhkan melalui Video Based Learning, Digital Handout, Ujian secara online, Assignment dan Coaching. Kedua, Vitual Reality, sebuah inovasi pelatihan interaktif melalui pemanfaatan teknologi virtual reality untuk memberikan tingkat pemahaman materi yang didesain dengan kondisi nyata. Berikutnya ada platform Augmented Reality safety induction dan 360 Plant Tour.

"DLC ini mampu mengurangi risiko kecelakaan pada proses pembelajaran di pabrik, serta menjadi solusi pada saat pandemi Covid-19 kemarin," ucap Dwi yang juga dinobatkan sebagai Best CEO in Developing Project Smart Precision Farming tersebut. 

Dwi menambahkan, Petrokimia Gresik juga mempersiapkan program digitalisasi untuk menciptakan masa depan pertanian lebih maju dan modern, yaitu Smart Precision Farming yang telah mendapatkan perhatian dari berbagai Kementerian. 

Petrokimia Gresik memanfaatkan teknologi....

 

 

 

Dalam program ini juga, Petrokimia Gresik memanfaatkan teknologi drone yang dilengkapi dengan IoT untuk mengaplikasikan pupuk dan pestisida serta untuk mengambil data geo-spasial, soil test kit untuk mengukur unsur hara tanah, serta teknologi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) yang dapat merekam indeks vegetasi tanaman melalui citra satelit kanal infra merah dan kanal merah. 

"Program Smart Precision Farming ini juga akan dilengkapi dengan penggunaan pupuk berteknologi nano, sehingga lebih optimal penyerapannya oleh tanaman, dimana pupuk ini akan menjadi produk baru dan pertama kali dikembangkan di Indonesia," lanjut Dwi.

Dwi berharap program Smart Precision Farming dan pupuk nano ini akan menjadi game changer pertanian di Indonesia agar menjadi lebih baik. Data yang terekam dari berbagai teknologi ini nantinya dapat digunakan menjadi landasan dosis pemupukan yang presisi sehingga proses pertanian dapat semakin efektif dan efisien. 

"Selain itu, petani juga bisa mendapatkan informasi terkait luas lahan dan database mengenai kondisi tanah di lahannya," sambung Dwi.

 

Dwi menilai Smart Precision Farming dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi pertanian Indonesia, dengan memanfaatkan teknologi modern, sehingga budidaya pertanian dapat dilakukan dengan cara lebih efektif, efisien, dan presisi. Hasilnya pun lebih optimal sehingga pendapatan petani meningkat, dan menarik minat generasi muda Indonesia," kata Dwi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler