Dirut Bulog Angkat Bicara Terkait Kasus Beras Subsidi di Oplos di Malang

Dirut Bulog menyebut aksi oplos ini menipu masyarakat karena gunakan beras subsidi.

Dok.Republika
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyampaikan paparannya saat acara Ngobrol Bareng Bulog di Bulog University, Jakarta, Kamis (21/12/2023). Bulog memastikan ketersediaan pasokan dan stok komoditas pangan yang dimiliki serta menyiapkan program untuk menjaga stabilitas pangan nasional sepanjang tahun 2024.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi angkat bicara terkait kasus yang terjadi di Malang, Jawa Timur. Dalam kasus tersebut, beras Bulog dikemas ulang dan kemudian dijual kepada masyarakat dengan harga lebih tinggi atau setara harga beras premium di pasaran.


"Yang jadi masalah paling besar kalau ada oplosan begitu, itu sebenarnya kalau dia menggunakan beras yang bersubsidi," ujar Bayu saat media briefing Bicara BUMN bertajuk "Bicara Stok dan Harga Beras Terkini" di Ruang Media Center, Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/3/2024). 

Bayu menyampaikan, hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap penggunaan beras bersubsidi. Bayu menyebut praktik oplos dalam dunia perberasan sejatinya merupakan hal yang biasa. Namun, ucap dia, berbeda jika yang dioplos ialah beras bersubsidi. 

"Yang dilarang oleh undang-undang itu kalau menipu. Maksudnya, bilang beras ini adalah beras Cianjur kepala murni, tapi ternyata di dalamnya dioplos. Nah itu kena undang-undang label, karena dia menipu jenis beras," ucap Bayu.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Sayah Hidayat saat dikonfirmasi dari Kabupaten Malang, Jawa Timur, Ahad (17/3/2024), mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan intensif usai mengamankan sejumlah orang dari sebuah gudang beras di wilayah itu. "Saat ini masih dilakukan penyelidikan intensif," kata Gandha.

Gandha menjelaskan, Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Malang telah menyegel sebuah gudang di Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang yang menjadi tempat bagi sejumlah terduga pelaku untuk mengemas ulang beras Bulog.

Menurutnya, ada tiga orang yang diamankan pihak kepolisian yakni dua orang pekerja berinisial EP dan IF, serta satu orang pemilik usaha atau pemilik gudang berinisial EH. Para pelaku, diduga mengemas ulang beras Bulog dan menjualnya kembali dengan jenis premium.

"Para pelaku melakukan pengemasan beras dan memalsukan merk dari beras Bulog yang seharusnya menjadi beras medium, dan menjualnya kembali menjadi beras premium," ucap Gandha.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler