Media Vietnam Sebut Puasa Rugikan Timnas, Benarkah?
Sejumlah atlet papan atas menunjukkan performa luar biasa saat berpuasa Ramadhan.
REPUBLIKA.CO.ID, HANOI – Analisis dari media Vietnam terkait jadwal pertandingan Grup F babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Vietnam dan Indonesia jadi sorotan. Pasalnya, mereka menilai bahwa Vietnam akan diuntungkan karena sebagian pemain Garuda berpuasa pada Bulan Ramadhan.
“Banyak pemain Indonesia yang harus berpuasa hingga matahari terbenam di bulan Ramadhan sesuai aturan Islam. Hal ini membawa keuntungan tersendiri bagi tim Vietnam,” tulis media Vietnam Dan Tri, Selasa (19/3/2024).
Benarkah puasa selalu merugikan atlet? Sejumlah atlet justru menunjukkan sebaliknya. Yang terkini adalah contoh dari pemain basket Amerika Serikat (AS) di klub NBA Dallas Mavericks, Kyrie Irving.
Irving yang menjalani puasa tahun ketiganya sebagai mualaf justru tampil moncer. Pada pertandingan Senin lalu, Irving melakukan lemparan hook penentu kemenangan yang luar biasa melawan Nuggets saat bel berbunyi untuk menyelesaikan malam itu dengan 24 poin, 7 rebound, 9 assist, 3 steal, dan 1 blok. Ia baru berbuka puasa saat maghrib tiba menjelang quarter keempat pertandingan itu.
Keesokan harinya, Irving kembali tampil gemilang. Ia mencetak 28 poin dan membawa Dallas Mavericks mengalahkan San Antonio Spurs 113-107 pada Selasa malam.
“Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Cobalah untuk tidak terlalu memikirkan penderitaan dan benar-benar fokus pada perjalanan bersama Tuhan dan jalan yang Anda jalani,” kata Irving dilansir dari basketballnetwork.net.
“Bisa bermain selama 48 menit dan tidak melakukannya dengan minuman atau makanan apa pun di perut saya adalah sebuah keajaiban. Jadi ada Tuhan universal di luar sana yang melindungi saya dan saya harus berterima kasih kepada-Nya," ia menambahkan.
Legenda NBA Hakeem Olajuwon juga menjalani permainan luar biasa sepanjang Februari 1995 di mana ia diganjar penghargaan pemain terbaik saat berpuasa. Dalam 15 pertandingan bulan itu, Olajuwon mencatatkan rata-rata 39,7 menit di lapangan. Dalam kurun waktu tersebut, ia mencetak rata-rata 29,5 poin, 10,1 rebound, 3,8 assist, 1,4 steal, dan 3,4 blok. Ramadhan dimulai pada tanggal 1 Februari dan Olajuwon mengalami bulan yang luar biasa yang memberinya piala.
Fadeawayworld.net mencatat, beberapa permainan paling mengesankan dalam karier Olajuwon terjadi selama bulan-bulan puasa ini. Salah satu yang terlintas di benak para pandit adalah pertandingannya pada Januari 1997 melawan Chicago Bulls, yang mana Olajuwon mencatatkan statistik ajaib sebesar 32 poin, 16 rebound, 4 assist, 4 steal, dan 5 blok, semuanya dalam aksi 39 menit. Rockets meninggalkan pertandingan itu sebagai pemenang 16 poin atas juara bertahan Bulls.
Hakeem kemudian menjelaskan beberapa sebab di balik mengapa dia bermain bagus selama Ramadhan. “Karena ini Ramadhan, saya merasa punya lebih banyak energi. Anda mencerna semua makanan, perut Anda terasa lebih ringan, permainan Anda lebih meledak-ledak," ujarnya dalam wawancara pada 2020 lalu.
Di lapangan hijau, pemain Chelsea N'golo Kante menunjukkan performa luar biasa saat membawa Chelsea melampaui Real Madrid untuk melaju ke final Liga Champions 2021. Dalam pertandingan semi final yang berlangsung pada bulan Ramadhan, itu, pemain bertubuh mungil asal Prancis, yang sedang berpuasa, menampilkan salah satu penampilan terbaiknya selama berseragam Chelsea, mendominasi ruang mesin di lapangan.
Dia mengendalikan lini tengah, meniadakan ancaman Luka Modric dan Toni Kroos - memecah permainan dan mengatur serangan dalam penampilan yang heroik. Ia tercatat berlari sepanjang 11,38 kilometer sepanjang pertandingan leg kedua tersebut dan membawa Chelsea menang 2-0.
Pada 2022, giliran Karim Benzema membalas penampilan N'golo Kante saat membawa Real Madrid mengalahkan Chelsea pada babak perempat final Liga Champions tahun itu. Meski baru berbuka 15 menit sebelum pertandingan berakhir, ia berhasil mencetak trigol di pertandingan leg pertama tersebut.
“Tidak ada dampaknya (bagi permainan saya). Ramadhan adalah bagian dari hidup saya dan agama saya menjadikan Ramadhan sebagai kewajiban,” ujarnya dalam wawancara dengan Esquire Middle East. “Bagi saya, ini sangat penting dan saya merasa nyaman saat berpuasa.”
Pemain-pemain Muslim tersebut menunjukkan bahwa puasa Ramadhan tak merugikan permainan mereka. Sebaliknya, kekuatan mental yang mereka dapatkan saat menjalani puasa jadi motor pendorong di lapangan.