Prabowo ke Kantor Nasdem, Sahroni Anggap Wajar Pendukung Anies Kecewa

Nasdem tegaskan kedatangan Prabowo merupakan keinginan ketum Gerindra itu sendiri.

Republiika/Rizky Suryarandika
Bendahara Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (22/3/2024).
Rep: Rizky Suryarandika/Eva Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bendahara Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni menyampaikan Presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto berencana menyambangi kantor DPP NasDem pada siang ini. Kegiatan ini diakuinya akan mengundang reaksi dari pendukung Anies Baswedan selaku Capres yang diusung Nasdem. 

Baca Juga


Sahroni menyebut Prabowo diagendakan tiba sekitar 13.30 WIB di kantor pusat Nasdem. Sahroni pun mengakui bakal hadir dalam kegiatan tersebut.  "Iya nanti jam setengah 2," kata Sahroni usai menjalani pemeriksaan di KPK pada Jumat (22/3/2024). 
 
Atas rencana pertemuan itu, Sahroni merasa wajar kalau ada pendukung Anies yang menaruh kekecewaan terhadap Nasdem. Menurutnya, sikap tersebut adalah hal yang lumrah dalam berpolitik.  "Biasalah kecewa (pendukung Anies)," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut. 
 
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024 secara resmi. Prabowo-Gibran unggul di hampir semua Provinsi kecuali Aceh dan Sumatera Barat. 
 
Berdasarkan informasi di kalangan wartawan, memang beredar informasi bahwa Prabowo bakal mendatangi kantor Nasdem pada siang ini. Tapi belum. Diketahui apa saja yang akan dibicarakan oleh Ketum Partai Gerindra itu. 
 
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim mengatakan  pertemuan itu merupakan atas keinginan dari Prabowo Subianto. Capres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu, lanjutnya, ingin bertemu dengan SP untuk bersilaturahmi.  "Pak Prabowo yang mau datang silaturahmi, dan akan diterima oleh Pak SP," tuturnya. 
 
 

Saat ditanya lebih lanjut mengenai pembahasan yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut berupa kemungkinan adanya langkah koalisi, Hermawi hanya menekankan pertemuan itu adalah bentuk silaturahmi. "(Agendanya) Silaturahmi," ujarnya tak mengiyakan. 
 
Diketahui sebelumnya, SP dan capres yang diusungnya dalam Pilpres 2024 Anies Baswedan berbeda sikap terhadap pengumuman hasil pemenang Pilpres 2024. Pada Rabu (20/3/2024) malam saat Prabowo dinyatakan resmi menang oleh KPU RI, SP menyatakan Partai Nasdem menerima hasil, bahkan menyampaikan ucapan selamat untuk Prabowo-Gibran. Sementara itu, Anies meresponsnya dengan langsung mengajukan sengketa pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK) keesokan harinya atau pada Kamis (21/3/2024) 
 
Menanggapi persepsi perbedaan sikap itu, Anies mengatakan bahwa dirinya menghormati sikap Partai Nasdem yang mengusungnya dalam Pilpres. Dia tidak mempermasalahkan perbedaan sikap itu. 
 
"Terkait dengan sikap, kita semua memahami bahwa sedang menjalani proses konstitusional. Partai politik memiliki hak konstitusional. Dan parpol juga memiliki sikap yang harus dihormati. Jadi kami menghormati, menghargai," kata Anies dalam konferensi pers mengenai pengajuan sengketa pemilu, didampingi cawapresnya, Muhaimin Iskandar, di Markas Pemenangan AMIN, Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024). 
 
Anies menyebut tak hanya pada Partai Nasdem, dirinya juga akan menghormati partai-partai Koalisi Perubahan lainnya yakni PKS dan PKB jika memiliki sikap yang sama dengan Partai Nasdem. 
 
"Jadi di aspek itu kita bersama-sama dan kita saling menghormati. Kita juga menghormati langkah yang diambil oleh semua partai-partai lain dan harapannya nanti kita akan melihat demokrasi kita lebih baik," ujarnya. 
 
Kendati demikian, meski beda sikap dalam menanggapi hasil Pilpres, Anies meyakini semangat perubahan antara dirinya dengan Partai Nasdem dan partai koalisi lainnya tetap sama. "Dan InsyaAllah kita terus sejalan di dalam mengusung gagasan perubahan untuk demokrasi yang lebih baik," tuturnya. 
 
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh atau SP pada Rabu (20/3/2024) malam menyatakan menerima keputusan hasil Pilpres 2024 yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Hal itu disampaikan SP dalam konferensi pers menanggapi hasil Pilpres 2024 di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024) malam. 
 
Dalam pemaparannya, SP mengatakan sebagai sebuah mekanisme yang telah ditetapkan dan mesti disepakati bersama dalam kehidupan bernegara, hasil pemilu harus diterima. Meski dia menyebut ada banyak catatan selama bergulirnya Pilpres. 
 
"Benar bahwa terdapat beberapa catatan dan evaluasi, bahkan di dalam pelaksanaan Pemilu yang ke-13 dalam sejarah politik kita tidak kurang dari kalangan aktivis, dari berbagai kelompok masyarakat sipil, hingga para guru besar kampus-kampus ternama di seluruh Tanah Air turut menjadi bagian yang bersuara. Namun apapun itu, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kita harus menerima," ujar SP kepada wartawan. 
 
Ia mengakui, evaluasi dan koreksi serta diskursus harus terus dilakukan, namun bagaimanapun dialektika kehidupan politik terus berlangsung sehingga mesti ditanggapi dengan sikap bijak. Sebab menurutnya hajat hidup bangsa Indonesia harus tetap diperhatikan. 
 
Lebih lanjut, berangkat dari pemikiran itu, SP menyampaikan Partai Nasdem menyatakan setidaknya lima sikap terhadap hasil Pilpres 2024. Pertama, Partai Nasdem menyatakan menerima hasil Pemilu tahun 2024 yang telah dilaksanakan pada 14 Februari 2024, baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden.
 
Kedua, Partai Nasdem mengucapkan selamat kepada seluruh partai politik peserta pemilu legislatif tahun 2024, beserta dengan tiga pasangan calon yang telah mengikuti kontestasi pemilihan presiden pada Pemilu 2024. 
 
"Partai Nasdem juga mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024," ungkapnya. 
 
Ketiga, dari berbagai catatan yang ada Partai Nasdem tetap berkomitmen untuk senantiasa dalam kehendak yang terus-menerus berupaya memperbaiki kehidupan demokrasi dan politik. Nasdem akan selalu siap terbuka serta telah menjalin komunikasi dan korespondensi dengan berbagai kelompok sipil akademisi para tokoh cendekiawan guru besar hingga media sebagai pilar demokrasi keempat guna mewujudkan kehidupan tersebut.
 
"Partai Nasdem menyadari bahwa partai politik adalah satu dari sekian pilar demokrasi, Nasdem menyadari bahwa politik tidak saja butuhkan otoritas yang kuat, akan tetapi praktik check and balances yang sehat. Oleh karena itu selain perlu membangun sistem politik dan kekuasaan yang sehat, kita juga butuhkan kecerdasan politik warga negara yang kuat," lanjutnya. 
 
Adapun pernyataan sikap terakhir yakni Partai Nasdem mengajak seluruh komponen bangsa untuk senantiasa untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan atau kelompok dalam mencari keadilan pascapemilu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler