'Sejumlah Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Harus dari Profesional, Jangan dari Kader Partai'

Pengamat meminta sejumlah menteri di kabinet Prabowo-Gibran harus dari profesional.

Dok TKN
Pasangan capres-cawapres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pengamat meminta sejumlah menteri di kabinet Prabowo-Gibran harus dari profesional.
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengatakan, selama ini tidak ada ketentuan yang mengatur tata cara pemilihan komposisi menteri, apakah itu dari kalangan profesional atau kader partai. Tapi, menurut dia, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengedepankan menteri dari kalangan profesional.

Baca Juga


“Selama ini tidak ada ketentuan yang mengatur untuk komposisi menteri yang diisi dari kalangan profesional atau kader partai. Termasuk kursi menteri mana saja yang dapat diisi oleh kader partai harus diisi dari kalangan profesional tidak ada diatur sehingga menjadi hak prerogatif dalam menentukan,” kata Fernando kepada Republika, Jumat (22/3/2024).

Sebab itu, kata dia, penentuan jatah jumlah menteri untuk masing-masing partai politik pendukung menjadi kewenangan presiden. Di mana itu disesuaikan dengan perolehan kursi di DPR RI atau perolehan suara pada saat pemilu yang lalu.

Melihat itu, sebagai pemenang Pemilihan Presiden 2024, Prabowo-Gibran dia nilai sebaiknya menentukan beberapa posisi menteri tertentu diisi dari kalangan profesional. Sejumlah posisi menteri perlu diisi dari kalangan profesional agar dapat dikerjakan secara maksimal.

Ada beberapa kementerian yang Fernando sebut perlu dipimpin oleh profesional, yakni Kementerian Perekonomian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian ESDM, Kementerian PU, dan beberapa Kementerian lainnya.

“Diisi dari kalangan profesional agar dapat memberikan manfaat secara maksimal bagi negara dan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan mencari dana partai,” terang Fernando.

Hal serupa juga dia sebut perlu dilakukan Prabowo-Gibran dalam menentukan komposisinya. Pasangan nomor urut dua pada Pilpres 2024 itu semestinya lebih menempatkan kalangan profesional di kabinet agar bisa lebih cepat tercapai program-program yang dijanjikan pada masa kampanye.

Fernando berpandangan, parta pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Ishandar kini berlomba-lomba akan bergabung dengan partai koalisi pendukung Prabowo-Gibran setelah ditetapkan sebagai pemenang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU RI). Jika mereka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran, maka akan semakin banyak jabatan menteri yang akan diisi oleh kader partai.

“Apabila partai politik pengusung capres nomor satu bergabung dengan partai pengusung pemerintahan yang akan dipimpin oleh Prabowo-Gibran, maka akan semakin banyak jabatan menteri yang akan diisi oleh kader partai,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler