Penembakan Massal di Moskow, Mengapa Putin Diam Saja?

Jurnalis RIA Novosti menyebut pelaku juga melemparkan granat atau bom pembakar.

AP
Prajurit Rosguardia (Garda Nasional) Rusia mengamankan area dekat Balai Kota Crocus di tepi barat Moskow, Rusia, (22/3/2024).
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden penembakan massal terjadi di sebuah acara musik di gedung konser Crocus City Hall di Krasnogorsk, pinggiran barat Moskow, Jumat (23/3/2024). Namun Vladimir Putih yang baru saja terpilih kembali sebagai Presiden Rusia, belum juga muncul untuk memberikan pernyataan terkait insiden yang mengakibat 40 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka


''Saya pikir mengapa Putin diam saja hingga saat ini, dia merasa sedikit malu,'' ujar purnawirawan jenderal bintang tiga, Mark Hertling, dalam wawancara dengan CNN mengungkapkan teorinya mengapa Putin sejauh ini belum juga muncul di hadapan publik untuk memberikan pernyataan terkait insiden penembakan massal di Moskow.

Hertling menyebut Putin merasa sedikit malu setelah terjadinya serangan di kompleks tempat konser populer tersebut. Karena, Moskow sebenarnya sudah diingatkan terkait kemungkinan adanya ancaman serangan teroris di Rusia. 

Hertling yang sering mengkritik kebijakan Putin, menyebut ada enam negara atau kedutaan yang sebenarnya sudah memberikan informasi. Namun, Moskow mengabaikan informasi intelijen tersebut hingga akhirnya serangan benar-benar terjadi.

Hertling menyayangkan Rusia semestinya menindaklanjuti segala informasi meski datangnya dari negara kompetitor. Dan, kini sejumlah kota di Rusia mulai memberikan perhatian serius untuk mengantisipasi ancaman teror serupa. 

Setidaknya lima pria bersenjata yang terlihat dalam rekaman video yang belum diverifikasi, memasuki gedung konser Crocus dengan mengenakan seragam kamuflase. Mereka memasuki gedung berkapasitas 6.200 kursi tersebut, lalu berulang kali menembaki warga sipil yang berteriak-teriak dan meringkuk di ruang konser saat grup rock era Soviet ‘Picnic’ hendak tampil. 

Rekaman video lainnya menunjukkan para pelaku menembaki orang-orang di bawah tanda masuk ke gedung konser Crocus. Orang-orang tergeletak tak bergerak dalam genangan darah di luar gedung. 

Jurnalis kantor berita RIA Novosti yang berada di lokasi kejadian, menyebut pelaku juga melemparkan granat atau bom pembakar. Pihak berwenang mengatakan serangan memicu kebakaran hebat di teater yang terletak di dekat pusat perbelanjaan Crocus City tersebut.

Penampakan foto dan video Reuters memperlihatkan api membumbung ke langit. Gumpalan tebal asap hitam membubung di atas gedung konser Crocus ketika ratusan lampu biru dari kendaraan darurat menyala di malam hari.

Helikopter berusaha memadamkan api dan mengevakuasi sekitar 100 orang dari ruang bawah tanah gedung Crocus City Hall. Kantor berita RIA Novosti menyebut atap gedung konser tersebut runtuh termakan panasnya api.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler