Ketua DPP Golkar Setuju dengan Rencana Gerindra Perbesar Koalisi Prabowo-Gibran

Penambahan anggota koalisi penting demi kelancaran pemerintahan Prabowo-Gibran.

Dok TKN
Pasangan capres-cawapres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bertemu di sebuah tempat di Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2024) petang.
Rep: Febryan A Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengaku setuju dengan rencana Partai Gerindra memperbesar koalisi partai politik pendukung Prabowo-Gibran. Menurut dia, penambahan partai politik pendukung perlu untuk memastikan pemerintahan Prabowo-Gibran kelak berjalan lancar.

Baca Juga


Pasalnya, kata Dave, target dan program-program kerja presiden bisa tercapai apabila mendapatkan dukungan kuat dari DPR. "Hal ini hanya bisa dicapai bila kita memiliki koalisi yang besar dan solid dalam sebuah pemerintahan," ujarnya ketika dihubungi Republika dari Jakarta, Ahad (24/3/2024).

Sebagai gambaran, Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PAN diprediksi total mendapatkan 280 kursi DPR hasil Pileg DPR 2024. Koalisi partai pendukung Prabowo-Gibran belum menjadi mayoritas di parlemen karena total kursi mereka baru 48,2 persen dari keseluruhan kursi.

Kendati mendukung penambahan jumlah partai pendukung Prabowo-Gibran, Dave menyebut bentuk koalisinya atau pola kerja sama dengan parrai tambahan harus didesain terlebih dahulu. Penentuan pola itu menurutnya menjadi domain Prabowo bersama para ketua umum partai pengusungnya.

"Bentuk koalisinya seperti apa, kita kembalikan kepada presiden terpilih dan para ketua umum untuk mendesainnya bagaimana," kata anak dari mantan ketua umum Partai Golkar, Agung Laksono itu.

Sebagai catatan, partai yang ikut mendukung pemerintahan selalu mendapatkan jatah kursi menteri di kabinet. Terkait hal ini, Dave enggan menjawab secara lugas pertanyaan apakah dia tidak khawatir jatah kursi menteri untuk Golkar berkurang akibat ada partai tambahan.

Menurut dia, ihwal kursi menteri merupakan salah satu poin yang akan dibahas ketika Prabowo bersama para ketua umum mendesain pola koalisi dengan partai tambahan. "Segala hal akan dibahas secara bersama, agar tujuan utama tercapai," ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pasangan capres-cawapres pemenang Pilpres 2024, Prabowo-Gibran akan berupaya membangun koalisi besar demi memajukan Indonesia secara bersama-sama.

"Kita akan terus membangun koalisi besar dengan berbagai macam partai politik yang ada di Senayan dan komunikasi itu sekarang sudah berlangsung," kata Muzani di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024).

Muzani menyebut, komunikasi dengan partai politik yang bukan pendukung Prabowo-Gibran sejauh ini hasilnya positif. Perkataan Muzani itu terbukti ketika Prabowo Subianto menyambangi Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024).

Di sana, Prabowo disambut Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Usai menggelar pertemuan tertutup, Prabowo berkata kepada awak media bahwa dirinya mengajak Nasdem bergabung dalam koalisi pendukung pemerintahannya. Adapun Paloh mengklaim bahwa kemungkinan partainya bergabung masih 50:50.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler