Gerhana Bulan Penumbra 2024, Amalan Apa yang Bisa Dilakukan Umat Islam?

Nabi Muhammad mencontohkan amalan yang bisa dilakukan saat gerhana bulan penumbra.

Republika/Yogi Ardhi
Penampakan gerhana bulan sebagian yang diambil dari kawasan Kelurahan Kujang Sari, Kota Bandung, Ahad (29/10/2023)
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerhana bulan penumbra diprediksi terjadi pada Senin (25/3/2024) pukul 11.50 WIB dengan puncak gerhana pukul 14.12 WIB, dan berakhir pada 16.34 WIB. Sebagai umat Islam, amalan apa yang sebaiknya dilakukan saat terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan?

Dalam sabdanya, Nabi Muhammad SAW memerintahkan berdzikir, berdoa, dan mengerjakan sholat saat terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan. Perintah mengerjakan sholat gerhana juga diisyaratkan dalam Alquran.

حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا  زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Ziyad bin Ilaqah berkata, "Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan sholat hingga (matahari) kembali nampak.” (HR Imam Al-Bukhari)

Para ulama ahli fiqih memberikan istilah yang berbeda untuk penyebutan sholat gerhana matahari dan sholat gerhana bulan. Sholat gerhana matahari biasa disebut dengan istilah sholat kusuf dan sholat gerhana bulan disebut dengan sholat khusuf.

Baca Juga


Masalah sholat gerhana...

Masalah sholat gerhana ada beberapa dalil mengenai anjuran untuk melaksanakannya. Diantaranya adalah sebagai berikut. Dalil pertama adalah Alquran Surat Fussilat Ayat 37.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَمِنْ اٰيٰتِهِ الَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُۗ  لَا تَسْجُدُوْا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَهُنَّ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ  

Wa min āyātihil-lailu wan-nahāru wasy-syamsu wal-qamar(u), lā tasjudū lisy-syamsi wa lā lil-qamari wasjudū lillāhil-lażī khalaqahunna in kuntum iyyāhu ta‘budūn(a).

Sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan. Bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. (QS Fussilat Ayat 37)

Maksud dari perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Yang Menciptakan matahari dan bulan adalah perintah untuk mengerjakan sholat gerhana matahari dan sholat gerhana bulan.

Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma berkata bahwa telah terjadi gerhana matahari di zaman Nabi Muhammad SAW, lalu Nabi SAW sholat bersama orang-orang. Beliau berdiri lama seperti membaca surat al-Baqarah lamanya. Lalu ruku sangat lama sekali, lalu berdiri lama tidak selama berdiri di awal. Lalu ruku sangat lama tidak selama ruku di awal tadi. Lalu sujud, lalu setelah selesai beliau berdiri lagi tidak selama berdiri di awal. Lalu ruku sangat lama sekali, lalu berdiri lama tidak selama berdiri di awal. Lalu ruku sangat lama tidak selama ruku’ di awal tadi. Lalu sujud. Setelah selesai sholat ternyata gerhana matahari sudah selesai.

Lalu, Nabi Muhammad SAW bersabda...

Lalu, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah salah satu tanda kebesaran Allah SWT, gerhana terjadi bukan karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihatnya maka berzikirlah kepada Allah SWT.” (HR Imam Muslim)

Abi Bakrah Radhiyallahu anhu berkata, "Kami pernah bersama Nabi SAW lalu terjadi gerhana matahari. Lalu Nabi SAW menyeret selendangnya menuju masjid dan sholat dua rakaat dan kami ikut sholat sampai selesai gerhana."

Kemudian, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan tidak terjadi gerhana karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihatnya maka sholatlah dan berdoalah sampai gerhana selesai. (HR Imam al-Bukhari)

Dilansir dari buku 33 Macam Jenis Sholat Sunnah yang ditulis Ustaz Muhammad Ajib terbitan rumah Fiqih Publishing. Dijelaskan juga bahwa para ulama telah sepakat terkait sholat gerhana hukumnya sunah muakkadah. Ketika terjadi gerhana maka sebaiknya kita bersegera menuju ke masjid untuk melaksanakan sholat gerhana secara berjamaah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler