Tak Hanya Bersuci dari Hadas, Ini Alasan Kita Diperintah Wudhu Menurut Rasulullah SAW
Wudhu mempunyai sejumlah keutamaan bagi Muslim
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ternyata wudhu adalah amalan yang penting dan sangat besar manfaatnya jika dikerjakan dengan baik.
Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya menginformasikan bahwa dengan berwudhu, seseorang dapat dihapus kesalahannya dan ditinggikan derajatnya.
Sebagaimana diketahui, berwudhu adalah amalan yang menjadi syarat berbagai macam ibadah seperti sholat, membaca Alquran, dan ibadah-ibadah yang lain.
Di samping itu, berwudhu pahalanya besar dan berlimpah, bahkan bisa menghapuskan kesalahan-kesalahan. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW, "Maukah aku tunjukkan kepada kalian amalan yang dengannya Allah akan menghapus kesalahan serta meninggikan derajat?" Para shahabat menjawab, "Tentu wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW bersabda:
إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْحُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلاةَ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذَلَكُمُ الرِّباطُ
“Menyempurnakan wudhu pada saat-saat yang sulit, memperbanyak langkah menuju masjid dan menunggu sholat (berikutnya) sesudah sholat, maka semua itu adalah ribath (kebaikan yang banyak)." (HR Imam Muslim dan Imam At-Tirmidzi)
Lihatlah pahala dari ibadah wudhu. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW telah menyebutkannya pertama kali, yakni “Menyempurnakan wudhu pada saat-saat sulit.”
Jika kita menginginkan pahala ini yang berupa dihapuskannya dosa serta ditinggikannya derajat, hendaknya di saat berwudhu, kita merenung.
Yakni, ketika kita menyuci anggota badan, jadikan tujuan kita adalah untuk mencucinya dari kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa, mengingat-ingat di dalamnya nikmat dari Allah SWT untuk seluruh makhluk, kemudian bersyukurlah.
Selanjutnya bertekadlah untuk menjaga anggota badan dari dosa-dosa, dan mintalah ampun kepada Allah SWT Yang Menguasai bumi dan langit.
Baca juga: Dulu Berpikir Islam Sarang Teroris Juga Biang Poligami, Armina Kini Bersyahadat dan Mualaf
"Ya Allah, jangan Engkau lalaikan hati kami dari apa yang telah Engkau bebankan kepada kami. Jangan Engkau tahan untuk kami kebaikan yang ada di sisi-Mu karena kejelekan yang ada di sisi kami. Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan akhirat serta jauhkanlah kami dari azab neraka."
Dilansir dari buku Wasiat Rasul Buat Lelaki yang ditulis Muhammad Khalil Itani diterjemahkan Ahmad Syakirin diterbitkan AQWAM, 2013, juga disebutkan riwayat sebagai berikut:
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَأُ الْمِيزَانَ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَأَن أَوْ تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالصَّلَاةُ نُورٌ وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاء وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ كُلُّ النَّاسِ يَعْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتَقُهَا أَوْ مُوبَقُهَا
"Bersuci adalah separuh dari keimanan, (ucapan) alhamdulillah memenuhi timbangan, subhanallah dan alhamdulillah memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi, sholat adalah cahaya, sedekah adalah bukti, kesabaran adalah sinar dan Alquran itu bisa menjadi pembelamu atau penentangmu. Setiap manusia berusaha dengan dirinya, yang menjual dirinya (untuk ketaatan), berarti membebaskan dirinya (dari azab), dan ada yang mencelakakan dirinya." (HR Imam Muslim)