Dalam Satu Jam, Gunung Marapi Sumbar Erupsi Dua Kali

Hingga Rabu (27/3/2024) malam pukul 22.20 WIB, erupsi masih terjadi.

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Gunung Marapi mengeluarkan batu panas saat erupsi terlihat dari Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (13/1/2024) dini hari. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi mencatat telah terjadi erupsi dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi sekitar 34 detik pada Sabtu pukul 01.42 WIB dengan dentuman terdengar keras pada radius 4,7 kilometer dari kawah dan disusul lontaran batu panas.
Rep: Febrian Fachri Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM--Gunung Marapi di Sumatra Barat mengalami erupsi, pada Rabu (27/3/2024) malam. Dalam waktu satu jam terjadi dua kali erupsi dengan lontaran abu vulkanik masing-masing 1,5 kilometer dan 1 kilometer dari atas puncak.

Baca Juga


Sesuai catatan Pos Pengamat Gunungapi (PGA) Marapi di Kota Bukittinggi, erupsi terjadi pukul 20.54 WIB dan pukul 21.57 WIB. Hingga pukul 22.20 WIB, erupsi masih berlangsung. 

Kepala PGA Marapi, Ahmad Rifandi, mengatakan pada erupsi pukul 20.54 WIB, lontaran abu vulkanik tercatat sejauh 1,5 kilometer di atas puncak. 

Sememtara pada letusan pukul 21.57 WIB, lontaran abu vulkanik tercatat 1 kilometer dari puncak. “Erupsi masih berlangsung saat laporan ini dibuat,” kata Rifandi, Rabu malam.

Ia menyebut, erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.2 milimeter dengan durasi 52 detik. Sejak Rabu (27/3/2024) dinihari, Marapi sudah meletus lima kali yang disertai lontaran abu vulkanik setinggi 1,5 kilometer dan 1 kilometer.

Rifandi meminta warga meningkatkan kewaspadaan dan tidak mendekati puncak gunung pada radius 4,5 kilometer, karena status Marapi saat ini di level III atau Siaga. Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level III Siaga. PGA Marapi mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar Gunung Marapi tidak mendekati dan beraktivitas 4,5 kilometer dari kawah.

Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga dimiinta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

“Karena statusnya Siaga, kami merekomendasikan warga untuk tidak beraktivitas pada radius 4,5 kilometer, sekaligus juga perlu mewaspadai aliran sungai untuk mencegah munculnya ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi,” kata Rifandi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler