SBY: Mengapa Pak Prabowo Menang? Karena Rakyat Menghendaki

Jangan melukai hati rakyat yang memang ingin memilih Pak Prabowo.

Republika/Prayogi
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama presiden terpilih ke-8 RI Prabowo Subianto di acara buka puasa bersama dengan kader Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (27/4/2024).
Rep: Febryan A Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar jangan ada pihak yang berupaya melukai hati rakyat yang menginginkan Prabowo Subianto menjadi presiden. Hal itu SBY sampaikan di tengah bergulirnya sidang gugatan hasil Pilpres 2024 dengan tuntutan diskualifikasi Prabowo-Gibran.

"Jangan melukai hati rakyat yang memang ingin memilih Pak Prabowo menjadi pemimpin mereka. Itulah yang paling penting untuk kita pahami," kata SBY dalam acara buka puasa Partai Demokrat bersama presiden terpilih Prabowo Subianto di Hotel St Regis, Jakarta Selatan, Rabu (27/3/2024).


Baca: SBY dan Prabowo, Penghuni Paviliun 5A Akmil yang Jadi Presiden

SBY menuturkan, Prabowo terpilih menjadi presiden RI karena memang dikehendaki oleh rakyat. Berdasarkan keputusan KPU, Prabowo-Gibran menang dengan raihan 96.214.691 suara atau 58,58 persen dari total suara sah nasional.

"Saya ingin menyederhanakan cara berpikir saya, mengapa Pak Prabowo menang dan terpilih menjadi presiden kita? Karena rakyat memang menghendaki beliau memimpin kita semua," ujar SBY yang satu angkatan dengan Prabowo masuk Akmil pada 1970 ini.

SBY mengaku melihat langsung kehendak rakyat yang begitu besar menginginkan Prabowo menjadi presiden. Dia melihat hal tersebut ketika berkampanye di 85 kabupaten/kota selama empat bulan sebelum hari pemungutan suara Pemilu 2024.

Baca: TNI Kirim Bantuan ke Palestina Melalui Yordania Pakai Metode Airdrop

"Di lapangan, di desa, kecamatan dan kota, saya mendengarkan langsung, mengetahui langsung bahwa dukungan rakyat sangat kuat," kata SBY.

Menurut SBY, kemenangan Prabowo tidak bisa dibantah lagi. "Ditambah setelah pemungutan suara, semua penghitungan cepat dari lembaga survei memenangkan beliau. Ini kesimpulan besar, ini sejarah," ujarnya.

Beberapa jam sebelum SBY menyampaikan pidato tersebut, Mahkamah Konstitusi (MK) menyidangkan dua gugatan sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024. Penggugatnya adalah dua kompetitor Prabowo-Gibran, yakni pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin dan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.

Baca: AHY Bertemu Prabowo di Kemenhan Bahas Masalah Kebangsaan

Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud punya sejumlah petitum yang serupa. Pertama, meminta MK membatalkan keputusan KPU terkait hasil Pilpres 2024. Kedua, meminta MK mendiskualifikasi Prabowo-Gibran.

Ketiga, meminta MK memerintahkan KPU untuk menggelar pemungutan suara ulang Pilpres 2024 di seluruh TPS tanpa melibatkan Prabowo-Gibran. MK belum membuat keputusan karena baru sidang perdana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler