Marak Krisis Rumah Tangga, Simak Gaya Bicara Rasulullah SAW Ini ke Para Istri Beliau

Rasulullah SAW adalah teladan dalam kehidupan rumah tangga

antarafoto
Ilustrasi suami istri. Rasulullah SAW adalah teladan dalam kehidupan rumah tangga
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Rasulullah SAW juga teladan terbaik bagi kepala keluarga yang ingin membangun keluarga yang harmonis. 

Baca Juga


لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al-Ahzab ayat 21). 

Di antara keteladanan tersebut adalah, cara Rasulullah SAW memperlakukan para istrinya. Cara bicara Nabi Muhammad ﷺ kepada istrinya dan orang lain tidak terburu-buru dan secara lembut.

Seperti dikutip dari buku Beginilah Rasulullah ﷺ Bersama Keluarga, dari Aisyah radhiyallahuanha bahwa ia pernah berkata : 

إنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم ، لم يكُنْ يسردُ الحديثَ كسرْدكم

"Sesungguhnya Rasulullah tidak pernah berkata terburu-buru seperti kalian " (HR Bukhari)

Dan Rasulullah SAW itu tenang, lembut, menyukai untuk difahami perkataanya. Karena perhatiannya kepada umatnya ia memperhatikan perbedaan karakter orang dan tingkat pemahaman mereka. Ini kesempurnaan akhlak Rasulullah ﷺ. 

Dalam sebuah hadits juga disebutkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan ciri orang yang paling baik yakni muslim yang bersikap baik pada istrinya. 

عَائِشَةَ -رضي الله عنها- قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: (خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي، وَإِذَا مَاتَ صَاحِبُكُمْ فَدَعُوهُ)

Dari Aisyah ia berkata : "Rasulullah ﷺ bersabda : "Orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik kepada istrinya, dan aku yang terbaik dari kalian kepada istriku. Jika sahabat kalian meninggal maka biarkanlah (jangan sebut keburukannya)." (HR Tirmidzi)

Empat Makna Penting dalam Ayat Laqod Jaakum terkait Nabi Muhammad - (Republika)

sumber : Harian Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler