Makna Asmaul Husna Syakur dan Fakta Mulai Menjauhnya Umat Islam dari Alquran
Rasa berterimakasih umat adalah dengan membaca Alquran sebagai nikmat terbesar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Syakur adalah salah satu dari Asmaul Husna, yakni nama-nama Allah SWT yang indah. Syakur merupakan bentuk dari kata kerja aktif yang mengandung makna kata benda dan kata kerja.
Ini menunjukkan bahwa Allah SWT menitipkan rasa syukur kepada para hamba-Nya. Grand Syekh Al-Azhar Mesir, Dr Ahmed Al Tayeb menjelaskan, makna syakur bukan suatu sifat yang muncul satu kali saja, melainkan muncul berulang-ulang sehingga ini menandakan kelimpahan.
Dia juga menekankan pentingnya memahami kata-kata yang terdapat dalam Alquran dan memahami perbedaannya. Alquran juga telah mendorong umat Islam untuk menerangi Timur dan Barat di zaman kegelapan.
"Selama delapan puluh tahun, umat Islam berada di Andalusia dan di China. Penduduk Andalusia menyambut umat Islam sebagai pahlawan, karena merupakan penyelamat dalam segala hal, dan mereka menyebarkan peradaban di sana sini," terangnya, dilansir laman Masrawy.
Namun Al Tayeb menyayangkan saat ini banyak anak-anak dan kalangan elite pun tidak memandang Alquran sebagaimana mestinya.
Dia juga mengimbau umat Islam untuk dekat dengan Alquran karena Alquran adalah panduan hidup.
Dalam riwayat hadits, Nabi Muhammad SAW memberikan gambaran tentang Alquran, dan beliau bersabda, (من تركه من جبار قصمه الله) "Siapa yang meninggalkannya (Alquran) karena bersikap sombong, maka Allah akan membinasakannya." (HR. Tirmidzi)
"Inilah yang kita jalani (banyak yang telah meninggalkan Alquran). Kita telah mempunyai obat yang selama ini kita anggap remeh, padahal itulah satu-satunya obat untuk penyakit yang ada saat ini," tuturnya.
Grand Syekh juga menyampaikan, as-Syakur mengacu pada sifat-sifat yang indah atau sifat-sifat baik yang melekat pada sesuatu. Sedangkan ats-tsana adalah pujian yang bersifat hakiki yang ada di dalamnya.
Dia kemudian menjelaskan ihwal kaitan antara asy-Syakur, al-Ghafur, dan al-Halim dalam beberapa ayat Alquran. Misalnya pada "asy-Syakur" "al-Halim", yang menunjukkan bahwa orang yang bersyukur memerlukan kesabaran. "Artinya seseorang tidak akan bersyukur kecuali jika dia juga sabar," paparnya.
Sumber: masrawy