Terlalu Liar Rayakan Kemenangan ke-100 Bersama Inter, Inzaghi Sampai Kehilangan Suara

Inter bisa memastikan gelar jika menang melawan AC Milan pada 23 April.

AP Photo/Antonio Calanni
Pemain Inter Milan melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Empoli pada pertandingan sepak bola Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Selasa (2/4/2024) WIB. Inter berhasil mengalahkan Empoli dengan skor 2-0. Gol Inter dicetak Federico Dimarco di menit ke-5 dan Alexis Sanchez di menit ke-81. Berkat kemenangan ini Inter kokoh di puncak klasemen Liga Serie A dengan 79 poin.
Rep: Frederikus Bata Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Simone Inzaghi terus menorehkan catatan fantastis bersama Inter Milan. Ia baru saja merasakan 100 kemenangan sebagai pelatih Inter.

Baca Juga


Total ia sudah menangani I Nerazzurri dalam 150 pertandingan di berbagai ajang. Teranyar, Lautaro Martinez dan rekan-rekan mengalahkan Empoli 2-0 di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Selasa (2/4/2024) dini hari WIB.

Kedua tim bertemu pada giornata ke-30 Serie A LIga Italia musim 2023/24. Inzaghi merayakan dengan sangat bersemangat. Ada banyak alasan yang membuat ia bersikap demikian. Salah satunya, rekor 100 kemenangan tersebut.

"Sayangnya dia terlalu banyak melakukan selebrasi selama pertandingan dan harus kehilangan suaranya," demikian laporan yang dikutip dari Football Italia.

Hasil ini membuat Inter kokoh di singgasana klasemen sementara Serie A. Jalan menuju scudetto semakin terbuka lebar. Dengan mengantongi 79 poin, La Beneamata unggul 14 angka atas AC Milan di urutan kedua.

Liga menyisakan delapan pertandingan lagi. Secara matematis, 11 poin di tangan mengamankan gelar. Namun bisa saja dalam tiag pertandingan ke depan Scudetto sudah bisa dipastikan. Sebab, Inter akan bertemu AC Milan pada pekan ke-33, Selasa (23/4/2024) dini hari WIB. Kemenangan atas rival sekota itu akan menggaransi gelar juara.

 Inzaghi seharusnya bertemu awak media, untuk membahas apa saja setelah laga berjalan. Namun karena harus beristirahat sejenak untuk memulihkan suaranya, ia mengutus asistennya, Massimiliano Farris.

Farris diminta menjelaskan tentang Inzaghiball. Taktik ini membuat semua pemain menyerang bersama-sama. Nerazzurri sangat fokus pada kolektivitas. Bek tengah Alessandro Bastoni bahkan telah mengoleksi tiga assists. Termasuk satu di partai ini.

"Itu tergantung pada kualitas para pemain. Kami menetapkan ide dan lembaran musiknya, tapi kemudian terserah pada para pemain untuk menampilkannya dan mereka melakukannya dengan sangat baik," kata Farris kepada DAZN, dikutip dari Football Italia.

"Taktiknya bekerja dengan sangat baik, mobilitas pemain bertahan kami, tetapi juga kemampuan para gelandang untuk menutupi ruang ketika pemain bertahan maju, itu semua adalah kerja tim," ujar wakil Inzaghi itu, menambahkan.

Sayangnya, masih ada sedikit catatan minor yang terlihat. Ini bukan tentang jalannya pertandingan, melainkan mengenai kiprah kapten Lautaro Martinez.

Lautaro belum mencetak gol dalam empat laga terakhir Serie A. Ia terlihat agak kesal ketika digantikan. Menurut Farris, itu bukan masalah.

Tim pelatih melihat sang penyerang bekerja keras. Lautaro ditarik karena kelelahan. Terpenting, tiga poin bisa diraih.

Selanjutnya Inter bertamu ke markas Udinese. Partai giornata ke-31 Serie A itu berlangsung di Stadion Bluenergy, Udine, Selasa (9/4/2024) pukul 01.45 WIB.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler