Sumpah Ali Khamenei Balas Serangan Udara Israel ke Konsultan Iran di Suriah

AS mengaku tak terlibat dalam serangan udara Israel ke konsulat Iran di Suriah.

EPA-EFE/SUPREME LEADER OFFICE HA
Pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, bersumpah akan membalas secara tegas serangan rezim Israel ke konsulat Iran di Damaskus, Suriah yang terjadi pada Senin (1/4/2024). Melalui sebuah pesan pada Selasa (3/3/2024), Ayatollah Khamenei mengecam serangan udara Israel yang menewaskan jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haj Rahimi beserta lima rekannya.

Baca Juga


“Rezim keji akan dihukum oleh tangan-tangan pejuang pemberani kami. Dengan rahmat Tuhan, kami akan membuat mereka menyesali kejahatan ini dan kejahatan yang serupa,” tulis pesan tersebut.

Pemimpin Tertinggi itu juga menggambarkan Mayor Jenderal Zahedi sebagai pejuang Islam tanpa pamrih yang telah menantikan mati syahid dalam perjuangannya selama puluhan tahun. “Mereka tidak kehilangan apapun dan mendapat pahala [surgawi], namun kesedihan atas kepergiannya memberatkan bangsa Iran, terutama bagi mereka yang mengenalnya,” kata dia.

Seorang komandan tertinggi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dan enam perwira lainnya tewas dalam serangan rudal yang menargetkan Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada Senin. Dalam pernyataannya, sayap hubungan masyarakat IRGC mengumumkan tewasnya Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon, wakilnya Jenderal Hadi Haj Rahimi dan lima anggota militer lainnya dalam serangan di sebuah gedung yang menjadi tempat tinggal bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di ibu kota Suriah.

Kelima korban jiwa lainnya adalah Hossein Amanollahi, Seyyed Mahdi Jalalati, Mohsen Sadaqat, Ali Agha Babaei dan Syed Ali Salehi Rozbahani, semuanya anggota IRGC. Pernyataan itu mengatakan Israel melakukan serangan tersebut, "menyusul kekalahan yang tidak dapat diperbaiki melawan perlawanan Palestina".

Zahedi adalah seorang komandan veteran IRGC yang sebelumnya memimpin angkatan darat dan angkatan udara IRGC dan juga menjabat sebagai wakil komandan operasi militer IRGC. Serangan rudal itu dilaporkan menargetkan gedung yang berfungsi sebagai departemen urusan konsuler Kedutaan Besar Iran serta kediaman duta besar Iran.

Dilaporkan, Duta Besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari beserta keluarganya tidak mengalami cedera. Berbicara kepada media usai serangan, Akbari mengatakan gedung itu diserang dengan jet tempur F-35 dan enam rudal, menewaskan beberapa wakil menteri militer Iran.

Dia mengatakan serangan itu melanggar konvensi internasional dan akan memberi "respons yang menentukan". Tetapi, Radio Militer Israel, mengatakan Kedutaan Besar Iran bukan target serangan itu, namun sebuah gedung di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer IRGC di Damaskus.

 

 

Rupa-Rupa Dampak Boikot Israel - (Republika)

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Suriah menyebutkan serangan itu terjadi pada pukul 5 sore waktu setempat. Kementerian tersebut mengatakan pertahanan udaranya berhasil menjatuhkan beberapa rudal namun serangan tersebut menyebabkan "kehancuran total" bangunan konsulat Iran dan membunuh serta mencederai semua orang yang ada di dalamnya.

Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad, yang mengunjungi Kedutaan Besar Iran setelah serangan, mengutuk hal itu yang dia sebut sebuah "serangan teroris keji", dan menyalahkan Israel. Dalam percakapan telepon dengan Mekdad, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan serangan itu melanggar konvensi internasional.

"Israel “harus bertanggung jawab atas konsekuensinya," ujar Amir-Abdollahian.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan serangan itu bertentangan dengan Konvensi Wina 1961 dan mengatakan Iran berhak untuk merespons pada waktu dan tempat yang dipilihnya. Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut pasca serangan gencar Israel di Jalur Gaza.

Sebelumnya, ada laporan tentang kehadiran para pemimpin senior Palestina di gedung yang menjadi sasaran, termasuk pemimpin Jihad Islam Ziad al-Nakhaleh. Nakhaleh dan ketua Hamas Ismail Haniyeh diketahui berada di Teheran awal pekan ini untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin senior Iran.

 

 

Menurut portal berita Axios yang mengutip beberapa pejabat, Amerika Serikat (AS) telah menyampaikan kepada Iran, bahwa Washington tidak terlibat ataupun tahu sebelumnya mengenai serangan maut Israel ke gedung diplomatik Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.

"AS tidak memiliki keterlibatan apa pun dalam serangan (Israel) dan kami tidak mengetahui hal itu akan terjadi," kata seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional kepada media AS itu, Selasa. 

Menurut laporan Axios, Israel sudah memberi tahu pemerintahan Presiden AS Joe Biden, "beberapa menit sebelum angkatan udaranya melakukan serangan itu" namun tidak meminta lampu hijau dari AS. Israel tidak menginformasikan AS bahwa pihaknya berencana mengebom sebuah gedung di kawasan kedutaan Iran, menurut laporan itu. 

Mantan Wakil Menteri Urusan Politik AS Victoria Nuland mengatakan, Washington patut khawatir mengenai kemungkinan konsekuensi dari serangan Israel ke gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus. Ia memperingatkan bahwa insiden tersebut dapat menyebabkan peningkatan ketegangan. 

 

Kejahatan Israel Serang Konvoi Bantuan - (Republika)

sumber : Antara, IRNA-OANA, Anadolu, Sputnik
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler