Hari Ini Malam ke-25 Ramadhan, Hadits Ini Ungkap Potensi Adanya Lailatul Qadar 

Lailatul Qadar adalah malam yang mulia dari seribu bulan

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Sejumlah anak mengaji dengan penerangan lampu lilin saat pengajian Tadarus Al Quran di kampung Prajurit Wirotamtomo, Baluwarti, Solo, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024). Pengajian dalam rangka menyambut malam Lailatul Qadar tersebut untuk mendekatkan anak-anak dengan alam serta mendidik untuk rajin membaca Al Quran terutama pada bulan Ramadhan.
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hari Kamis 4 April 2024 pada waktu setelah Maghrib ini merupakan malam ke-25 Ramadhan 1445 H. Artinya juga termasuk 10 hari terakhir Ramadhan yang mendapatkan kekhususan tersendiri karena Nabi Muhammad SAW meningkatkan amal ibadah pada 10 malam terakhir Ramadhan.

Baca Juga


Nabi SAW juga biasa melakukan itikaf selama 10 hari terakhir Ramadhan. Ini merupakan sunnah beliau SAW yang diikuti oleh umat Muslim di bulan suci Ramadhan.

Salah satu kemuliaan 10 hari terakhir Ramadhan adalah karena terdapat malam Lailatul Qadar sebagaimana disebutkan dalam riwayat hadits. Dalam hadits dikatakan sebagai berikut:

عن عائشة أم المؤمنين رضي الله عنها أن رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قال: «تَحَرَّوْا ليلة القَدْر في الوِتْرِ من الْعَشْرِ الأوَاخِرِ

Diriwayatkan dari Aisyah Ummul Mukminin RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Temukanlah Malam Lailatul Qadar di malam-malam ganjil di 10 hari terakhir (Ramadhan)." (HR. Muttafaq Alaih)

Riwayat lain menyebutkan secara spesifik di malam ke berapa ada Lailatul Qadar. Salah satunya adalah hadits berikut ini:

عن ابنِ عبَّاس رضِيَ اللهُ عنهُما أنَّ النبيَّ-صلَّى الله عليه وسلَّمَ-قال:" الْتمِسوها في العَشر الأواخِر من رمضانَ؛ لَيلةَ القَدْر في تاسعةٍ تَبقَى، في سابعةٍ تَبقَى، في خامسةٍ تَبْقَى

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Carilah Lailatul Qadar di 10 malam terakhir bulan Ramadhan, pada malam yang kesembilan, malam yang ketujuh, dan malam yang kelima." (HR Bukhari)

Hadits tersebut menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk menemukan malam Lailatul Qadar di malam ke-25, ke-27 dan ke-29 bulan Ramadhan. Adapun hadits lain juga menyebutkan sebagai berikut:

عن عُبادةَ بن الصَّامتِ قال: خرَج النبيُّ-صلَّى الله عليه وسلَّمَ-ليُخبِرَنا بليلةِ القَدْر، فتَلاحَى رجُلانِ من المسلمين، فقال:" خرجتُ لأُخبِرَكم بليلةِ القَدْر، فتَلاحَى فلانٌ وفلانٌ؛ فرُفِعتْ! وعسى أنْ يكونَ خيرًا لكم؛ فالْتمِسوها في التَّاسعةِ والسَّابعةِ والخامسةِ".

Diriwayatkan dari Ubadah bin al-Shamit, dia berkata, "Rasulullah SAW keluar untuk menjelaskan tentang Lailatul Qadar dan adanya dua orang Muslim yang saling berdebat (tentang Lailatul Qadar)."

Kemudian Nabi SAW bersabda, "Aku datang untuk menjelaskan Lailatul Qadar kepada kalian. Namun fulan dan fulan saling berdebat sehingga diangkatlah (Lailatul Qadar). Semoga itu baik buat kalian. Karena itu, carilah Lailatul Qadar pada hari kesembilan, ketujuh dan kelima." (HR Bukhari dan Muslim)

Malam Qadar atau Lailatul Qadar disebutkan dalam Alquran yaitu pada Surat Al-Qadr. Surat ini menyampaikan keutamaan Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Guru besar...

 

Guru Besar Syariat Islam di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Mabruk Attia menyampaikan, hal yang paling penting bagi seorang Muslim ialah memiliki kemuliaan, dan menjadikan kemuliaan itu bernilai pada setiap malamnya, siang harinya, atau pada musim panas atau musim dingin.

Syekh Mabruk melanjutkan, Allah SWT membuat kemuliaan untuk hamba-Nya dalam beberapa hal. Pertama, jika seorang hamba mengagungkan Allah SWT . Allah SWT berfirman: 

وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

 "Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan." (QS Az-Zumar ayat 67)

Kedua, seorang hamba mendapat kemuliaan dari Allah SWT jika tidak mengolok-olok ayat-ayat Allah dan tidak pula mencaci ulama. Lalu ketika seorang hamba meningkatkan amal ibadahnya, dan ketika ia mengeluarkan infak dalam suka dan duka, maka Allah akan memberikan kemuliaan yang Dia miliki kepada hamba tersebut.

"Dan Surat Al-Qadr membuat seseorang ingin menggapai kemuliaan tersebut pada Lailatul Qadar. Karena penting bagi seseorang untuk meraih kemuliaan yang dimiliki Allah SWT," ungkapnya.

Infografis Ciri-Ciri Malam Lailatul Qadar - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler