Lolos ke Final Piala Jerman, Leverkusen Menatap Treble
Leverkusen sudah tak terkalahkan dalam 40 pertandingan.
REPUBLIKA.CO.ID, LEVERKUSEN -- Bayer Leverkusen semakin digdaya di semua kompetisi. Teranyar, Leverkusen lolos ke final DFP Pokal alias Piala Jerman musim 2023/24.
Pada babak empat besar, skuad polesan Xabi Alonso membantai Fortuna Dusseldorf 4-0 di BayArena, Kamis (4/4/2024) dini hari WIB. Die Werkself sudah tak terkalahkan di 40 pertandingan musim ini. Sebanyak 35 di antaranya berhasil dimenangkan.
Leverkusen berpotensi menorehkan catatan prestasi mentereng. Kans meraih treble terbuka lebar. Sebuah kesempatan yang tidak setiap saat diperoleh klub tersebut.
"Leverkusen asuhan Xabi Alonso tetap tak terkalahkan di sepanjang musim ini bergulir, dan masih aktif dalam perburuan tiga trofi," demikian laporan yang dikutip dari bbc.com.
Granit Xhaka dan rekan-rekan kokoh di singgasana klasemen sementara Bundesliga Jerman. Dengan mengantongi 73 poin, Bayer Leverkusen unggul 13 angka atas Bayern Munchen di urutan kedua. Liga menyisakan tujuh pertandingan lagi.
Ini berarti Leverkusen hanya butuh tiga kemenangan tambahan untuk resmi finis di posisi teratas. Itu jika Munchen juga selalu menang. Apabila dalam dua pertandingan ke depan FC Bayern gagal meraih hasil maksimal, maka anak asuh Alonso bisa berpesta lebih cepat.
Kemudian, Leverkusen juga trengginas di Benua Biru. Die Werkself termasuk tim yang lolos ke perempatfinal Liga Europa. Jonathan Tah dkk bakal meladeni ketangguhan West Ham United dalam dua leg.
Teranyar, Leverkusen lolos ke partai puncak DFB Pokal ini. Sebuah kesempatan langkah. Satu-satunya gelar klub tersebut di pentas Piala Jerman diraih pada musim 1992/1993.
Terakhir kali Leverkusen lolos ke final kompetisi ini pada 2020 silam. Sayang Die Schwarzroten gagal berpesta. Pemilik BayArena takluk 2-4 dari Munchen.
Menarik dinantikan bagaimana akhir dari sepak terjang anak asuh Alonso musim ini. Penikmat sepak bola terkesima pada apa yang dilakukan tim Leverkusen tersebut. Bukan hanya karena catatan panjang tanpa kekalahan yang mereka torehkan. Lebih dari itu, Alonso membuat Jeremie Frimpong dkk memainkan sepak bola yang enak ditonton.
Leverkusen gemar menekan tinggi, tapi sesekali mereka mencoba garis pertahanan rendah. Itu disesuaikan dengan lawan, amunisi yang tampil, juga situasi pertandingan. Leverkusen sangat fleksibel dan dinamis.