Polri Lakukan Rekayasa Lalin di Lokasi Tol Bocimi yang Longsor

Korlantas Polri melakukan rekayasa lalu lintas di lokasi Tol Bocimi yang longsor.

ANTARA FOTO/Henry Purba
Petugas memeriksa kondisi jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (4/4/2024). Jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas pada Rabu (3/4) malam tersebut mengakibatkan satu mobil dan dua orang terperosok dan arus lalu lintas dari Jakarta menuju Sukabumi dialihkan ke pintu keluar tol Cigombong.
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan, pemerintah mengupayakan kelancaran arus lalu lintas di Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang terdampak longsor. Upaya yang dilakukan pemerintah melalui pihak kepolisian berupa rekayasa lalu lintas.

Baca Juga


“Kejadian longsor di jalur Bocimi yang tentu saja itu akan sangat mengganggu perjalanan mudik. Tetapi dari pihak Korlantas sudah berupaya melakukan rekayasa jalur itu,” ucap Muhadjir usai meninjau kesiapan mudik di command center Km 29 GT Cikampek Utama, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (4/4/2024).

Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso menjelaskan, ada sejumlah rekayasa lalu lintas yang pihaknya lakukan. Pertama, yang dari arah Jakarta menuju Sukabumi akan dikeluarkan di exit tol Cigombong. Dari Cigombong, akan masuk kembali intran Parung Kuda untuk lanjut menuju ke arah Sukabumi. 

“Demikian juga yang dari arah Sukabumi menuju Jakarta, kita keluarkan di exit Parung Kuda, masuk lagi ke Cigombong, demikian seterusnya. Ini untuk pengamanan jalur yang di titik longsor dan untuk rehabilitasi dari BUJT yang ada,” jelas dia.

Slamet menambahkan, dari kejadian longsor yang terjadi pada dini hari tadi, terdapat beberapa kendaraan yang terperosok. Tapi, dia memastikan tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut, melainkan hanya luka ringan.

“Dari kejadian tadi malam itu ada beberapa kendaraan yang terperosok namun tidak ada yang korban manusia meninggal dunia, hanya luka ringan,” jelas dia.

Anggota BPJT Unsur Pemangku Kepentingan, Sony Sulaksono Wibowo,  yang turut hadir pada kesempatan tersebut menerangkan, pihaknya sudah melakukan evaluasi atas kejadian itu. Dia mengatakan, dari pengalaman yang sudah-sudah, perbaikan akan memakan waktu sekitar dua hingga tiga bulan.

“Kemungkinan besar kalau pengalaman dari longsor-longsor yang sebelumnya, itu mungkin bisa dua-tiga bulan baru bisa diselesaikan,” ucap Sony.

Berdasrakan evaluasi yang dilakukan didapatkan kerusakan yang terjadi akibat longsor tersebut cukup berat karena berdampak pada satu ruas jalan. Sebab itu, penanganannya pun tak dapat dipaksakan terburu-buru untuk kegiatan mudik maupun arus balik. 

“Agak berat kerusakannya karena ini hampir satu ruas jalan. Dan ini kalau kita paksakan perbaikan untuk kegiatan mudik dan balik, saya kira terlalu riskan,” jelas dia.

Sebab itu, dia berharap para pemudik untuk mengikuti alternatif atau rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Hal itu diperlukan demi kelancaran perjalanan mudik bersama.

“Kita berharap minta kesadaran pada masyarakat untuk alternatif yang sudah diberikan tadi untuk melewati ruas jalan tersebut,” jelas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler