2.500 Orang Ikrar Mualaf di Masjid Al Akbar Surabaya, Macam-Macam Motivasinya
Pemain bola Cristian Gonzales menjadi mualaf di Masjid Al Akbar pada 2003.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampai saat ini sudah ribuan orang yang berikrar menjadi mualaf di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Mereka mengucapkan syahadat karena didasari berbagai motivasi.
Ada yang memang ingin mendalami Islam. Ada juga yang masuk Islam untuk tujuan pernikahan.
Kasie Ibadah dan Dakwah Masjid Al Akbar Surabaya Ustadz Abd Choliq Idris mengatakan sejak 2005, setidaknya sudah ada 2.500 orang yang menjadi mualaf di Masjid Al Akbar Surabaya.
"Sejauh ini sudah ada sekitar 2.500-an sejak saya menangani pada 2005. Tapi sebelumnya, saat masjid ini baru diresmikan sudah ada, termasuk Cristian Gonzales itu di Al Akbar Islamnya," ujar Ustadz Choliq saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (4/4/2024).
Cristian Gonzales merupakan pemain sepak bola ternama di Indonesia. Mantan pemain Timnas ini menjadi mualaf di Masjid Al Akbar pada 2003. Ketertarikannya pada Islam bermula dari mendengar lantunan adzan yang seperti orang bernyanyi.
Di bulan suci Ramadhan kali ini, menurut Ustadz Choliq, juga banyak masyarakat yang mengucapkan syahadat di Masjid Al akbar. Bahkan, pada awal Ramadhan ada warga negara asing yang menjadi mualaf di masjid ini.
"Selama Ramadhan ini diawali oleh orang Australia. Sampai sekarang memasuki malam ke-23 itu sudah ada 15-20 orang yang menjadi mualaf," ucap Ustadz Choliq.
Dari ribuan orang yang masuk Islam...
Dari ribuan orang yang masuk Islam tersebut, bahkan ada yang agnostik. Menurut Ustadz Choliq, motivasi mereka kebanyakan untuk melangsungkan pernikahan.
"Cuma rata-rata motivasinya untuk perkawinan. Itu pun berseling, ada yang karena ikut calon suami yang muslim dan ada juga yang ikut calon istri yang muslimah," kata Ustadz Cholil.
Dihubungi terpisah, Kabid Imarah Masjid Al Akbar Surabaya Prof Muhibbin Zuhri menjelaskan motivasi ribuan orang yang masuk Islam di Masjid Al Akbar tersebut bervariasi.
"Jadi bervariasi ya di antaranya memang yang paling banyak mereka ingin mempelajari Islam, ada yang memang karena akademik atau banyak membaca buku, ada yang belajar Islam karena tertarik terhadap kawannya atau lingkungan sekitarnya," jelas Prof Muhibbin.
"Ada nilai-nilai baik yang dia rasa itu merupakan sumber dari ajaran yang baik, sehingga dia belajar Islam. Yang demikian itu banyak," ujar dia.
Selain itu, ada juga yang menjadi mualaf pada saat menjelang pernikahan dengan seorang muslimah. "Tapi, supaya kita memiliki tanggung jawab yang semestinya tentang mualaf ini, supaya tidak hanya formalitas dalam memasuki Islam, maka di situ ada pembinaan yang harus diikuti oleh mereka," kata Prof Muhibbin.