52 Orang Masih Belum Ditemukan Selepas Gempa Dahsyat di Taiwan
Gempa pada Rabu merupakan yang terkuat yang pernah melanda Taiwan dalam 25 tahun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 52 orang masih belum ditemukan setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 menghantam pantai timur Taiwan pada Rabu (3/4/2024). Sembilan orang meninggal dan lebih dari seribu lainnya luka-luka akibat gempa tersebut, menurut laporan berita TVBS pada Kamis (4/4/2024).
Pusat gempa tersebut berada di Hualien. Wilayah ini merupakan rumah bagi sekitar 300 ribu dari 23 juta orang yang tinggal di Taiwan.
Sementara upaya penyelamatan terus berlanjut, 93 orang terjebak di bagian timur Hualien. Gempa yang terkuat yang pernah melanda Taiwan dalam 25 tahun itu menyebabkan kerusakan infrastruktur serta gangguan pada lalu lintas dan sistem pasokan listrik di wilayah tersebut.
Sekitar 2.400 orang menjadi korban meninggal pada 1999 ketika gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 menghantam Taiwan pada tengah malam. Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen mengerahkan personel militer ke area yang terdampak.
Sementara itu, tentara yang dilengkapi dengan perlengkapan pencarian dan penyelamatan turut dilibatkan dalam upaya tersebut. Alat berat seperti ekskavator juga digunakan untuk menggali reruntuhan.
Perusahaan Kereta Api Taiwan mengatakan jalur kereta api antara daerah Yilan dan Hualien, yang ditutup pada Rabu setelah gempa, dibuka kembali. Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. juga melanjutkan produksi pada Rabu malam, setelah sempat dihentikan sementara.