Alasan Penyerang Lecce Dikartu Merah pada Babak Pertama Lawan AC Milan
AC Milan sudah unggul 2-0 atas Lecce saat Niko Krstovic dikartu merah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lecce apes. Sudah tertinggal dua gol pada babak pertama laga dari AC Milan, mereka juga harus kehilangan Nikola Krstovic dalam laga lanjutan Serie A Liga Italia, Sabtu (6/4/2024). Krstovic langsung mendapat kartu merah karena pelanggarannya terhadap pemain sayap Milan Samuel Chukwueze.
Salentini sudah tertinggal 2-0 di San Siro berkat gol awal Christian Pulisic dan Olivier Giroud ketika insiden itu terjadi sebelum jeda.
Insiden terjadi saat umpan silang Lecce diarahkan ke kotak penalti Milan. Krstovic hanya menatap arah bola, tak menyadari Chukwueze di belakangnya. Saat ia melompat menyambut bola dengan kaki terangkat, Chukwueze juga melakukan hal serupa. Kaki Krstovic kemudian mengenai bagian tulang rusuk Chukwueze dan itu dianggap permainan yang sangat berbahaya.
Wasit Luca Massimi memilih kartu merah langsung. Jelas bahwa Krstovic tidak berniat menyerang Chukwueze, tapi ia dhukum karena kecerobohannya.
Wasit tersebut memiliki pandangan yang sempurna mengenai insiden tersebut dan pakar wasit DAZN, Luca Marelli, menegaskan bahwa apakah itu disengaja atau tidak, itu tidak relevan. Sebab yang terpenting adalah bahaya bagi lawan dan dalam hal ini harus berupa kartu merah.
Chukwueze terkena terjangan di bagian tulang rusuk, tapi mampu melanjutkan pertandingan tanpa perawatan lebih lanjut.
Lecce juga mencatat bahwa Chukwueze berlari dan melompat ke arah Krstovic, yang mungkin menjadi alasan penyerang Lecce itu tidak menyadari bahwa lawannya berada begitu dekat. Namun aturan permainan tidak membedakan kesengajaan atau tidak, seperti definisi berikut.
“Sebuah tekel atau tantangan yang membahayakan keselamatan lawan atau menggunakan kekerasan atau kebrutalan yang berlebihan harus dikenai sanksi sebagai pelanggaran serius. Setiap pemain yang menyerang lawan dalam merebut bola dari depan, dari samping, atau dari belakang dengan menggunakan satu atau kedua kaki, dengan kekuatan yang berlebihan atau membahayakan keselamatan lawan, bersalah atas pelanggaran serius.”