Ratusan Orang Dievakuasi Setelah Banjir di Australia
Sekitar 300 rumah telah dievakuasi di Sydney timur laut.
REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perintah evakuasi masih berlaku di beberapa kota setelah hujan lebat dan angin kencang yang menimbulkan kekacauan di masyarakat di Sydney barat. Banjir terjadi, dengan meluapnya sungai yang masih mengancam rumah-rumah penduduk, lapor media lokal pada Ahad (7/4/2024).
Penduduk pun bersiap untuk melakukan pembersihan signifikan setelah beberapa bagian dari negara bagian New South Wales (NSW), dengan Sydney sebagai ibu kota, dibanjiri dengan curah hujan sebulan dalam waktu hanya 24 jam, menurut stasiun penyiaran lokal SBS News. Perintah evakuasi tetap berlaku di kota-kota di sepanjang sungai Napean dan Hawkesbury.
Ketinggian Hawkesbury diperkirakan mencapai 9,6 meter, serta kota-kota di sekitarnya bersiap menghadapi banjir. Hujan deras yang dimulai pada Jumat (5/4/2024) menyebabkan sekitar 300 rumah dievakuasi di Sydney timur laut, dan sekitar 5.000 sukarelawan bekerja semalaman membantu orang-orang yang terdampak, kata layanan darurat.
Cuaca buruk telah menyebabkan tanah longsor, banjir bandang, dan rumah-rumah terendam, dan pekerja layanan darurat telah melakukan lebih dari 200 penyelamatan banjir di daerah yang terdampak. Menurut Komisaris Darurat Negara Bagian, Carlene York, sebanyak 60 peringatan darurat masih aktif berlaku di seluruh negara bagian tersebut, dan Layanan Darurat Negara Bagian NSW (SES) mengeluarkan setidaknya belasan perintah evakuasi karena kekhawatiran akan terjadinya bencana banjir.
Warga dan pemilik usaha yang diizinkan untuk kembali sedang menilai kerusakan pada properti mereka setelah diguyur hujan dengan intensitas 200-250 milimeter dalam 24 jam.