Rahasia Istighfar Berdasarkan Kisah Imam Hasan Bashri

Kisah Imam Hasan Bashri bertemu sejumlah orang, tapi hanya beri nasihat istighfar.

ANTARA FOTO/Ampelsa
Ilustrasi seorang Muslim beristighfar.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Selalu ada kisah menarik tentang ulama dan orang-orang shaleh. Salah satunya terkait Imam Hasan Bashri (641-728 M). Dia merupakan seorang sufi yang banyak menghabiskan waktu untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah. Juga mendakwahkan kearifan Islam, sehingga banyak orang di masanya termotivasi untuk menjalankan agama Islam dengan tulus.

Baca Juga


Berikut ini adalah sejumlah kisah Imam Hasan Bashri yang menggugah keimanan kita.

Pertama, bertemu orang yang berharap hujan

Pada suatu musim kemarai, ada seseorang datang kepada Hasan Bashri. “Wahai imam, langit sudah lama tak mengguyur kita dengan hujan.”

Kemudian Imam Hasan Bashri memberikan nasihat, “Minta ampunlah kepada Allah (istighfar).”

Kedua, orang dalam kesusahan

Ada seorang lelaki datang kepadanya mengeluhkan kemiskinan dan penderitaan yang terus dihadapinya. Dia seperti mengeluhkan kenapa hidupnya selalu susah. 

Lalu Imam Hasan Bashri memberikan nasihat kepada orang tersebut, “Mintalah ampunan kepada Allah.”

Ketiga, berharap dapat keturunan

Ada seorang pria datang kepada Hasan Bashri, “Istriku belum hamil, padahal kami sudah lama menikah.”

Lagi-lagi Imam Hasan Bashri memberikan nasihat yang sama. “Mintalah ampunan Allah.”

Orang-orang di sekitar sang imam bertanya-tanya, mengapa ada sejumlah orang mengalami permasalahan yang berbeda-beda, tapi nasihatnya sama, yaitu diminta beristighfar terus menerus. Mengapa demikian?

Hasan Bashri menjelaskan, “Bukankah kalian semua membaca firman Allah, Surah Nuh ayat 10-13:

فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًا

Fa qultustagfirụ rabbakum innahụ kāna gaffārā

Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,

يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا

yursilis-samā`a ‘alaikum midrārā

Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,

وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّٰتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَٰرًا

Wa yumdidkum bi`amwāliw wa banīna wa yaj’al lakum jannātiw wa yaj’al lakum an-hārā

 

Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.

مَّا لَكُمْ لَا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَارًا

Mā lakum lā tarjụna lillāhi waqārā

Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?

Mendengar penjelasan sang imam, orang-orang yang bertanya tadi barulah memahami, bahwa istighfar adalah jalan untuk dekat dengan Allah. Dengan begitu, Allah akan membuka berbagai kemudahan untuk menggapai cita-cita dan kemuliaan.

Janji Allah dalam Surah al Anfal

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Dalam Surah al Anfal ayat 33, Allah menjanjikan orang-orang yang memohon ampunan sebagai berikut: 

وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

wa mā kānallāhu liyu’ażżibahum wa anta fīhim, wa mā kānallāhu mu’ażżibahum wa hum yastagfirụn

Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.

Tafsir Kementerian Agama RI menjelaskan, salah satu substansi ayat tersebut adalah, bahwa Allah tidak akan menghukum suatu hamba secara mantap dan langgeng di masa yang akan datang, sedang mereka masih memohon ampunan, menyadari dan meninggalkan kekeliruan mereka.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler