Pemudik Diimbau Hindari Puncak Arus Balik pada Sabtu dan Ahad

Pemerintah menyarankan pemudik kembali lebih awal yaitu pada Jumat.

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah kendaraan dalam arus mudik (ilustrasi). Pemudik diimbau menghindari puncak arus balik pada Sabtu dan Ahad.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus mudik Lebaran 2024 telah selesai dan berjalan relatif lancar. Pemerintah kini tengah bersiap menghadapi prosesi arus balik.

Baca Juga


Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan tantangan pergerakan arus balik yang bersifat sentripetal atau perjalanan dari berbagai daerah mengerucut ke satu tujuan yakni Jakarta. "Ini berbeda dengan arus mudik yang bersifat sentrifugal atau dari satu titik menuju destinasi yang lebih menyebar," ujar Muhadjir dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (11/4/2024).

Pemerintah, lanjut Muhadjir, mengimbau pemudik yang akan kembali ke Jakarta dan sekitarnya untuk memperhatikan kedisiplinan dan mematuhi arahan petugas di lapangan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan arus balik memiliki waktu yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan arus mudik. Budi mengimbau masyarakat dapat merencanakan waktu perjalanan dengan lebih baik dalam empat hari ke depan. 

"Arus balik ini cukup krusial. Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada Ahad hingga Senin, masyarakat diiimbau menghindari hari puncak arus balik tersebut dan disarankan pulang lebih awal pada Jumat atau Sabtu," ucap Budi.

Kakorlantas Polri Aan Suhanan menyampaikan rekayasa lalu lintas juga akan dilakukan kembali pada periode arus balik 2024. Aan menyebut rekayasa lalu lintas pada arus balik meliputi pemberlakuan one way dari KM 414 GT Kalikangkung Tol Batang-Semarang sampai KM 72 Jalan Tol Cipali dan dilanjutkan dengan contraflow KM 70 s.d KM 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek guna antisipasi kepadatan lalu lintas. 

"Tidak hanya itu, pembatasan kendaraan berupa pemberlakuan ganjil genap dan pembatasan waktu operasional angkutan barang sumbu tiga ke atas juga akan dilakukan," ujar Aan.

PT Jasa Marga (Persero) juga menyiapkan sejumlah antisipasi pelayanan arus balik berdasarkan hasil evaluasi pelayanan arus mudik. Tidak hanya melalui pelayanan lalu lintas, pelayanan transaksi, pelayanan preservasi, pelayanan rest area, namun juga meningkatkan pelayanan berbasis teknologi.

“Untuk memantau volume lalu lintas serta kapasitas maksimal yang dapat ditampung oleh jalan tol, Jasa Marga menggunakan teknologi Traffic Counting berbasis radar dan CCTV Analytic berbasis Artificial Intelligence (AI)," ucap Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur.

Subakti menyampaikan data dan informasi ini terintegrasi dalam super-app Jasa Marga Integrated Digital Map (JID) dalam melakukan rekayasa lalu lintas. Hal ini bertujuan mengoptimalkan kapasitas jalan tol guna menghindari penumpukan kendaraan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler