Khutbah Idul Fitri di Bantul Bahas Jokowi Curang, Begini Respons Gus Miftah
Jamaah sholat Id langsung meninggalkan lokasi saat khatib membahas kecurangan pemilu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang penceramah atau khatib sholat Idul Fitri 1445 Hijriyah di daerah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (10/4/2024), viral di media sosial. Pasalnya, sang khatib malah membahas masalah politik, khususnya terkait tudingan kecurangan Pemilu 2024.
Akibatnya, mayoritas jamaah sholat Id pun banyak yang meninggalkan lokasi. Padahal, ceramaah belum selesai. Namun, jamaah lebih memilih pergi tidak lagi mendengarkan tausiyah sang khatib.
Baca: Prabowo Terhormat Diberi Ucapan Selamat oleh Presiden Erdogan
Video viral khatib itu turut diunggah pendakwah kondang asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah melalui akun media sosialnya. Di unggahan video itu, Gus Miftah juga turut memberikan komentar.
"Owalah pak khotib-khotib...... khutbah Idul Fitri kok materinya provokasi politik. Ini khutbah ld lo, bukan kampanye, Idul Fitri itu momen untuk saling memaafkan bukan provokasi, propaganda dan fitnah," tulis Gus Miftah di akun Instagram @gusmiftah dikutip di Jakarta, Jumat (12/4/2024).
Di dalam video viral itu, sang khatib juga secara blak-blakan menyebut sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diduga terlibat dalam kecurangan tersebut. Namun, menurut Gus Miftah, justru apa yang disampaikan khatib tersebut akan menambah pahala Presiden Jokowi.
Baca: Mengenal Pangdam Jaya Mayjen M Hasan, Eks Pengawal Jokowi
"Selamat bapak Presiden Ku @jokowi saldo pahala jenengan bertambah," kata Gus Miftah.
Sebelumnya, dalam video yang dibagikan akun @areajogja, viral jamaah sholat Idul Fitri yang ngacir alias membubarkan diri. Hal itu lantaran khatib berceramah tentang politik di Lapangan Tamanan, Kabupaten Bantul.
Di video itu terlihat secara blak-blakan, khatib menyampaikan bahwa sangat memalukan dan memuakkan karena kecurangan dalam pemilu yang dinilai banyak pihak yang terburuk dalam sejarah Indonesia. Sang khatib disebut sebagai dosen kampus di Yogyakarta.
"Ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terstruktur, sistematis dan masif terjadi justru terkait dengan perilaku Joko Widodo selaku presiden RI sebagaimana yang tersebar di media sosial dan surat kabar. Sebab itu mereka yang dahulu merasa sebagai pemilihnya sebaiknya istighfar karena pilihannya telah membuat kecewa banyak pihak," dikutip dari penggalan video ceramah khatib tersebut.
Baca: Jenderal Gatot Klarifikasi Kabar Hoaks akan Demo MK dan Istana
Di tengah ceramah yang berbau politik itu, lalu sebagian jamaah pun tampak beramai-ramai meninggalkan lapangan. Kendati demikian, khatib masih tetap melanjutkan ceramahnya.