Ramadhan Berlalu, Ini 5 Tips Tetap Istiqamah Jalankan Ibadah

Luangkan waktu untuk menyempurnakan sholat.

ANTARA FOTO/Dhimas Budi Pratama
Penyandang tuna netra membaca Al Quran braille di mushala Sekolah Luas Biasa (LSB)-A Yayasan Pendidikan Tuna Netra (YPTN) Mataram, NTB, Kamis malam (21/3/2024).
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan telah berlalu. Kini saatnya untuk menjaga agar senantiasa istiqamah melaksanakan berbagai amal shaleh di bulan-bulan selanjutnya. Sikap dan perbuatan seorang Muslim setelah Ramadhan sejatinya merupakan cerminan keberhasilannya dalam melewati bulan suci itu.

Jika suatu perbuatan baik diikuti dengan perbuatan baik lainnya, orang tersebut termasuk orang yang berhasil berkomitmen meraih pencerahan spiritual sepanjang Ramadhan. Lantas bagaimana caran dan apa saja tips untuk tetap istiqamah melaksanakan amal shalih setelah Ramadhan berlalu?

1. Melaksanakan puasa sunnah

Dilansir About Islam, disebutkan bahwa tidak ada waktu puasa yang lebih baik daripada Ramadhan, karena itulah rukun Islam mengharuskan setiap Muslim untuk melakukan puasa tersebut selama sebulan penuh.

Namun, puasa juga bisa dilaksanakan sepanjang tahun, yakni dengan melaksanakan puasa sunnah. Pertama dimulai pada enam hari bulan Syawal paling awal pada tanggal 2 bulan Syawal.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan lalu mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia berpuasa seolah-olah ia berpuasa seumur hidup." (HR. Muslim)

Selanjutnya, ada peluang untuk berpuasa sepanjang tahun: Puasa tiga hari dalam sebulan sama dengan puasa selamanya. (Al-Bukhari dan Muslim)

Baca Juga


Nabi Muhammad SAW biasa berpuasa...

Diketahui juga bahwa Nabi Muhammad SAW biasa berpuasa pada hari Senin dan Kamis karena pada saat itulah amal ibadah kita dipersembahkan kepada Allah. Ini adalah cara paling sederhana untuk merasakan keajaiban puasa di luar Ramadhan.

2. Luangkan waktu untuk menyempurnakan sholat

Bagian integral lainnya tentang Ramadhan adalah sholat. Hal ini sebagian besar karena adanya sholat Tarawih (sholat malam). Sholat Tarawih selalu menjadi pengalaman yang merendahkan hati karena kita hanya menundukkan dahi kita ke lantai berkali-kali saat larut malam.

Dan terkadang di bulan Ramadhan inilah kita juga lebih mengindahkan shalat wajib kita. Ini adalah pengingat yang baik bahwa kita harus lebih memperhatikan penyempurnaan doa harian kita.

Pelajarilah sunnah shalat. Apakah gerakanmu benar? Apakah bacaanmu benar? Apa yang dapat Anda lakukan untuk mencapai fokus yang lebih tinggi? Apa yang dapat Anda lakukan untuk menambah keutamaan Anda (sesuai dengan Sunnah)? Ketika kita melaksanakan shalat, kita sebenarnya sedang meminta bimbingan, sesuatu yang tidak boleh berhenti dari doa kita.

Dalam Alquran dikatakan:

(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau memberikan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau memberikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” (QS.Ali Imran ayat 8)

Menyempurnakan sholat menunjukkan...

Menyempurnakan sholat kita menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah, karena di hari kiamat, sholat kitalah yang pertama kali dipertanyakan.

3. Ingat datangnya Hari Kiamat

Tidak ada yang lebih merendahkan hati selain terus-menerus mengingat hari kiamat bagi umat Islam. Hari Pembalasan bukanlah kabar angin sebab ini telah dicatat secara lengkap dalam berbagai sabda Nabi secara rinci. Mengingat Hari Kiamat sangat penting sepanjang tahun, bahkan setelah Ramadhan.

Dengan selalu mengingat hari kiamat otomatis akan memaksa kita untuk menjadi muslim yang lebih baik, lebih berhati-hati dalam beramal, lebih berhati-hati dalam berperilaku, dan lebih bijak dalam berbicara.

Allah SWT berfirman, "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah yang diberikan dengan balasan sempurnamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya." (QS.Ali Imran ayat 185)

4. Temukan amalan yang bisa dikerjakan konsisten

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sebaik-baik amalan adalah yang sedikit namun terus-menerus." (HR. Bukhari)

Menjaga konsistensi dalam amal shaleh...

Menjaga konsistensi dalam amal shaleh akan memberikan manfaat dalam jangka panjang. Maka seiring berlalunya Ramadhan, ingatlah hadits ini agar segala amal yang Anda berikan selama bulan suci tersebut tidak sia-sia.

5. Berteman dengan orang shaleh

Menjaga persahabatan yang baik dan bisa mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan sering kali menjadi kunci keberhasilan setiap hari bagi seorang Muslim. Pertemanan yang baik akan membuat Anda tetap mengikuti perbuatan baik.

Teman yang baik akan menyimpan Alquran di hati kita, menemani kita ke pengajian dan mengingatkan kita akan Ramadhan sepanjang tahun. Selain itu, pergaulan yang baik membantu menghilangkan kebiasaan buruk yang telah kita coba hentikan sepanjang Ramadhan.

Infografis Lima Bahasa Cinta dari Manusia untuk Allah. Ilustrasi muslim. Ilustrasi berdoa. Ilustrasi ibadah - (Republika.co.id)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler