Alat AI Inovatif Baru Janjikan Revolusi Cara Interpretasi Gambar-Gambar Medis
Tyche menawarkan beberapa kemungkinan interpretasi citra medis.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Broad Institute of MIT, dan Harvard, serta Rumah Sakit Umum Massachusetts di Amerika Serikat (AS) telah mengembangkan alat kecerdasan buatan (AI) inovatif bernama Tyche. Mereka menjanjikan akan merevolusi cara interpretasi gambar-gambar medis.
Alat ini, yang namanya diambil dari nama dewi keberuntungan Yunani, membantu para profesional medis dengan memberikan berbagai interpretasi terhadap gambar-gambar medis, sehingga menangkap ketidakpastian yang melekat dalam diagnosis medis.
Dilansir Knowridge, Senin (15/4/2024), Tyche menawarkan beberapa kemungkinan interpretasi citra medis, memungkinkan dokter melihat potensi hasil yang berbeda dan membuat keputusan yang lebih tepat.
Marianne Rakic, kandidat PhD di MIT dan penulis utama studi yang memperkenalkan Tyche, menyoroti pentingnya mengakui ketidakpastian dalam diagnostik-diagnostik medis, yang dapat memengaruhi keputusan pengobatan secara signifikan. Salah satu fitur menonjol dari Tyche adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan tugas-tugas baru tanpa memerlukan pelatihan ulang yang ekstensif.
Hal ini sangat bermanfaat dalam bidang medis, di mana kemampuan untuk dengan cepat beralih di antara berbagai jenis analisis gambar sangatlah penting.
Tyche dapat langsung digunakan untuk berbagai tugas, mulai dari mendeteksi lesi pada sinar-X paru-paru hingga mengidentifikasi kelainan pada MRI otak, menjadikannya alat serbaguna bagi dokter dan peneliti. Sistem ini bekerja dengan mengambil sekumpulan kecil contoh gambar, sekitar 16, dari suatu tugas, seperti mengelompokkan lesi jantung dari MRI.
Contoh-contoh ini, yang dikenal sebagai “rangkaian konteks”, menunjukkan bagaimana para ahli dapat menafsirkan skenario medis yang sama. Hal ini dapat membantu Tyche memahami tugas dan mengenali berbagai kemungkinan penafsiran.
Modifikasi ini memungkinkan AI menghasilkan berbagai segmentasi yang masuk akal untuk setiap gambar yang dianalisis, sehingga meningkatkan kekayaan data yang diberikan kepada dokter. Dalam praktiknya, Tyche dapat mengeluarkan sejumlah prediksi tertentu untuk satu gambar. Misalnya, jika seorang dokter menginginkan lima interpretasi berbeda, Tyche akan memberikan lima segmentasi berbeda, menyoroti aspek dan potensi kekhawatiran berbeda di masing-masing segmentasi.
Metode ini mirip dengan melempar dadu, di mana AI menawarkan berbagai hasil, beberapa di antaranya mungkin mencerminkan keragaman pendapat di antara para pakar manusia. Saat diuji, Tyche tidak hanya menyamai tetapi sering kali melampaui performa model-model tradisional, sehingga memberikan prediksi yang lebih cepat dan lebih beragam. Hal ini juga mampu memperbaiki prediksi terbaik dari model-model dasar yang ada.
Tim pengembangan percaya bahwa Tyche pada akhirnya dapat mendukung tugas yang lebih kompleks dengan menggabungkan berbagai jenis data, seperti deskripsi teks atau berbagai format gambar, ke dalam kumpulan konteks. Perbaikan di masa depan juga dapat meningkatkan prediksi yang kurang akurat, sehingga memastikan bahwa semua hasil yang mungkin dihasilkan bermanfaat.
Alat inovatif ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap diagnosa dan penelitian medis, memberikan tampilan gambar-gambar medis yang lebih bernuansa dan mendukung pendeteksian masalah kesehatan yang tidak kentara namun kritis. Didanai oleh beberapa institusi bergengsi, termasuk National Institutes of Health, Tyche mewakili langkah maju yang signifikan dalam penerapan AI dalam bidang kedokteran.