Dua Koridor Bus Trans Jatim akan Diluncurkan 2024, Diharapkan Dukung Wisata

Di masing-masing koridor baru akan disiapkan 15 unit Bus Trans Jatim.

ANTARA/Umarul Faruq
(ILUSTRASI) Bus Trans Jatim.
Rep: Dadang Kurnia Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Dua koridor baru Bus Trans Jatim rencananya diluncurkan pada 2024 ini. Mencakup Koridor IV Bunder (Gresik)-Paciran (Lamongan) dan Koridor V Surabaya-Bangkalan (Madura).

Baca Juga


Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur (Jatim), Nyono, mengatakan, Koridor IV rencananya diluncurkan pada Agustus 2024. “Sedangkan Koridor V bulan Oktober mendatang,” kata dia, Senin (14/4/2024).

Menurut Nyono, di masing-masing koridor baru tersebut akan disiapkan 15 unit bus, satu di antaranya untuk cadangan. Untuk Bus Trans Jatim Koridor IV, kata dia, yang dapat membawa penumpang hingga ke Pelabuhan Paciran, Lamongan, pada tahap awal operasi hanya dikenakan tarif Rp 5.000.

Nyono menjelaskan, salah satu alasan dibukanya Koridor IV itu adalah banyaknya keluhan masyarakat yang kesulitan mengakses transportasi umum untuk menyambangi putra atau putrinya di pondok pesantren di kawasan Paciran, Lamongan.

Selain itu, menurut Nyono, Koridor IV diharapkan dapat mendukung pariwisata di Kabupaten Lamongan. Koridor IV diproyeksikan melewati destinasi wisata di Kabupaten Lamongan. “Nantinya bus ini akan melewati Sedayu hingga Pelabuhan Paciran. Jadi, kalau mau ke WBL (Wisata Bahari Lamongan), bisa turun di depannya langsung,” ujar Nyono.

Begitu juga Koridor V, yang menghubungkan Surabaya-Bangkalan. Menurut Nyono, koridor tersebut akan melewati kawasan wisata religi Sunan Ampel Surabaya, Suramadu, hingga kawasan Makam Syaikhona Kholil, Bangkalan, Madura. “Jadi, Bus Trans Jatim Koridor V ini memang bisa digunakan sebagai sarana wisata religi,” kata dia.

Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jatim Abdul Halim bersyukur merespons rencana peluncuran Koridor V Surabaya-Bangkalan. Ia meyakini tersedianya layanan Bus Trans Jatim di koridor tersebut dapat mendukung sektor pariwisata Kabupaten Bangkalan, yang juga bisa berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Bangkalan memiliki banyak destinasi wisata religi, sejarah, maupun kuliner. Ada makam Syaikhona Kholil, Makam Aer Mata Ebu, Bukit Geger, dan juga kuliner Bangkalan,” ujar Abdul.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler