Iran Vs Israel dan Ramalan Nostradamus Bahwa Perang Besar akan Terjadi pada 2024

Nostradamus dalam bukunya Les Prophéties meramalkan sebuah perang terjadi pada 2024.

REUTERS/Amir Cohen
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel diluncurkan untuk mencegat rudal yang ditembakkan Iran, di Israel, Ahad (14/4/2024). Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel pada hari Sabtu. Militer Israel mengatakan Iran menembakkan lebih dari 100 drone pembawa bom ke arah Israel. Beberapa jam kemudian, Iran mengumumkan bahwa mereka juga telah meluncurkan rudal balistik yang jauh lebih merusak.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Andri Saubani, Lintar Satria, Associated Press

Baca Juga


Lewat bukunya berjudul Les Prophéties, Michel de Nostredame pernah memprediksi akan terjadinya perang besar pada 2024. Ramalan itu seperti akan terwujud jika merujuk pada eskalasi ketegangan di Timur Tengah saat ini, di mana Israel dikabarkan akan melancarkan serangan balik menyusul serangan Iran pada Ahad (14/4/2024) lalu.

Les Prophéties dirilis pada 1555 dan hingga kini, Nostradamus dinilai telah berhasil memprediksi beberapa kejadian yang kemudian terjadi pada masa depan seperti kemunculan Adolf Hitler, peristiwa pembunuhan Presiden AS, John F Kennedy, hingga pandemi Covid-19. Untuk 2024, dalam bukunya, Nostradamus menulis, "Musuh berwarna merah akan menjadi pucat karena takut, membuat lautan penuh dengan ketakutan."

Prediksi itu awalnya diyakini akan berhubungan dengan ketegangan antara China dan Taiwan, atau peristiwa pembajakan kapal-kapal di Laut Merah oleh kelompok Houthi. Akan tetapi, seperti dirangkum oleh Metro.co.uk, pada Senin (15/4/2024), warganet kini meyakini, nubuat Nostradamus terkait dengan konflik teranyar antara Iran dan Israel.

Dalam nubuat lainnya, Nostradamus memprediksi, "Raja dari Pulau-Pulau" akan "dipaksa turun takhta". Segera setelah perang besar, Raja baru akan ditunjuk, dan Dia, untuk waktu yang panjang, akan menentramkan bumi.

Dalam sebuah wawancara dengan Daily Mail pada awal tahun ini, seorang penulis bernama Mario Reading mengatakan, bahwa "Raja dari Pulau-Pulau" yang dimaksud Nostradamus bisa merujuk pada Raja Charles III yang saat ini bertakhta. Charles kemungkinan akan mewariskan takhta kepada Pangeran Harry menyusul tekanan hebat terhadap Raja Charles dan Ratu Camilla.

Setengah tahun genosida di Gaza - (Republika)

 

Media sosial belakangan memang dipenuhi atas spekulasi dan prediksi akan terjadinya Perang Dunia III setelah Iran menyerang Israel sebagai balasan serangan udara atas kantor konsulat mereka di Damaskus Suriah. Sebanyak lebih dari 300 misil dan drone dikirim Iran ke Israel pada Ahad dini hari lalu.

Iran menyebut operasi balasan ke Israel sebuah kesuksesan. Teheran pun menegaskan, serangan mereka ke Israel sesuai dengan Piagam PBB terkait legitimasi bagaimana pertahanan-diri suatu negara. Lewat unggahan di X, Iran pun sudah mengingatkan Amerika Serikat untuk menjaga jarak.

"Merujuk pada Artikel 51 Piagam PBB, aksi militer Iran adalah respons atas serangan rezim Zionis terhadap kedaulatan diplomatik kami di Damaskus," demikian keterangan pemerintah Republik Islam Iran.

Kepala militer Israel berjanji, negaranya akan merespons serangan Iran yang melibatkan ratusan drone, rudal balistik dan jelajah. Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan, Israel masih mempertimbangkan untuk merespon serangan akhir pekan lalu.

Di pangkalan udara militer Nevatim, Senin (15/4/2024) Halevi mengatakan serangan rudal dan drone Iran "akan bertemu dengan sebuah respons." Israel mengatakan, Navetim mengalami sedikit kerusakan dalam serangan Iran.

Saat ini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang membahas kemungkinan respons bersama kabinet perangnya. Sementara itu pemimpin dunia mendesak Israel tidak membalas serangan Iran.

Pemimpin negara-negara Barat mendesak Israel tidak membalas serangan Iran yang melibatkan ratusan drone dan rudal akhir pekan lalu. Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan Inggris tidak mendukung serangan balasan.

Sementara, Senin (15/4/2024) Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Paris akan mencoba, "menyakinkan Israel kami harus tidak meresponnya dengan meningkatkan ketegangan."

  



Kanselir Jerman Olaf Scholz juga meminta Israel untuk "berkontribusi de-eskalasi" situasi di Timur Tengah. "Iran harus menghentikan agresinya," kata Scholz dalam kunjungannya di Cina. Jerman merupakan sekutu setia Israel.

Ditanya apakah ia mencoba membujuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak menggelar respons militer, ia mengatakan terdapat kesepakatan keberhasilan Israel menghalau serangan Iran dengan bantuan sekutu "benar-benar luar biasa."

"Keberhasilan ini mungkin juga tidak boleh dibuang begitu saja. Oleh karena itu kami menyarankan untuk berkontribusi pada de-eskalasi itu sendiri," tambahnya.

Adapun, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan, "Semua pihak harus menahan diri" untuk menghindari spiral kekerasan di Timur Tengah.

Di media sosial X, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan ia berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian. Retno mengatakan ia menyampaikan keprihatinannya atas situasi yang mengkhawatirkan di Timur Tengah dan menyerukan kepada semua negara terkait untuk menahan diri dan meredakan situasi.

"Saya juga berkomunikasi dan bertukar pesan dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Yordania, Mesir, UEA (Uni Emirat Arab), Turki, Belanda, dan Jerman. Saya mendorong semua pihak untuk menggunakan pengaruh mereka untuk menyerukan penahanan diri dan meredakan situasi," katanya.  

Serangan Ahad (14/4/2024) lalu menjadi serangan pertama Iran ke wilayah Israel meski dua negara sudah bermusuhan sejak revolusi 1979. Iran membalas serangan udara Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah yang menewaskan tujuh perwira termasuk dua jenderal Garda Revolusi pada 1 April lalu.

Karikatur Opini Republika : Baznas Setop Donasi dari McD - (Daan Yahya/Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler