Iran: Selalu ada Konsekuensi dari Setiap Serangan

Iran menegaskan, akan selalu ada respon balasan atas setiap tindakan Israel.

EPA-EFE/IRANIAN PRESIDENCY HANDOUT
Presiden Iran Ebrahim Raisi menyapa massa saat perayaan peringatan 45 tahun Revolusi Islam, di Teheran, Iran, 11 Februari 2024.
Rep: Lintar Satria Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kantor berita Iranian Student News Agency (ISNA) melaporkan, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan Iran akan merespon setiap tindakan terhadap kepentingannya. Pernyataan ini disampaikan satu hari, setelah Israel menyatakan akan membalas serangan Iran akhir pekan lalu.

Baca Juga


"Kami menyatakan dengan tegas setiap tindakan paling kecil pada kepentingan Iran akan dibalas dengan respon berat, meluas dan menyakitkan pada semua pelakunya," kata Raisi pada Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, Selasa (16/4/2024).

Pada Senin (15/4/2024), Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel Herzi Halevi mengatakan serangan balasan Iran atas serangan udara Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah akan mendapatkan respon. Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal balistik dan jelajah pada Ahad (14/4/2024).

Deputi Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani mengatakan serangan balik Teheran pada setiap serangan balasan Israel akan terjadi "hanya dalam hitungan detik karena Iran tidak akan menunggu 12 hari lagi untuk merespons."

Di pangkalan udara militer Nevatim, Senin kemarin Halevi mengatakan serangan rudal dan drone Iran "akan bertemu dengan sebuah respon." Israel mengatakan, Navetim mengalami sedikit kerusakan dalam serangan Iran.

Di media sosial X Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan ia telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian. Retno mengatakan, ia menyampaikan keprihatinannya atas situasi yang mengkhawatirkan di Timur Tengah dan menyerukan kepada semua negara terkait untuk menahan diri dan meredakan situasi.

"Saya juga berkomunikasi dan bertukar pesan dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Yordania, Mesir, UEA (Uni Emirat Arab), Turki, Belanda, dan Jerman. Saya mendorong semua pihak untuk menggunakan pengaruh mereka untuk menyerukan penahanan diri dan meredakan situasi," katanya.  

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler