Waspada, Masih Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng

BMKG mengimbau masyarakat waspada bencana dampak cuaca ekstrem.

Republika/Mahmud Muhyidin
(ILUSTRASI) Kondisi cuaca.
Rep: Antara Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan masih ada potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir atau angin kencang di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng). Kondisi cuaca ekstrem diprediksi berpotensi terjadi hingga 18 April 2024.

Baca Juga


Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Semarang, Yoga Sambodo, mengatakan, terdapat gangguan atmosfer yang mengakibatkan peningkatan potensi terjadinya cuaca ekstrem. Ia menjelaskan, analisis dinamika atmosfer yang terjadi menunjukkan aktivitas gangguan Madden Julian Oscillation (MJO), serta pola belokan angin dan konvergensi terlihat dominan untuk wilayah Pulau Jawa.

“Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan konvektif atau kumulonimbus, yang berpotensi menghasilkan curah hujan lebat dan angin kencang,” kata Yoga, dalam siaran persnya, Selasa (16/4/2024).

Sejumlah wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem, antara lain Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Semarang, Temanggung, serta Kota Salatiga. Selain itu, Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, serta Kota Semarang.

Cuaca ekstrem juga disebut berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Grobogan, Sragen, Blora, Kudus, Kebumen, Purworejo, Kota Solo, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, dan Wonogiri. Yoga mengimbau masyarakat mewaspadai bencana hidrometeorologi dampak cuaca ekstrem, seperti longsor dan angin kencang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler