10 Tahun Hidup dengan Diagnosis yang Salah, Toni Braxton Ternyata Kena Penyakit Lupus

Toni Braxton sempat didiagnosis pra kanker, fibromyalgia, hingga penyakit jantung.

EPA-EFE/NINA PROMMER
Penyanyi Toni Braxton menghadiri American Music Awards di Los Angeles, California, AS, 24 November 2019. Braxton mengidap penyakit lupus.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemenang piala Grammy, Toni Braxton, pertama kali terdiagnosis dengan lupus pada 2008. Namun, sebelum diagnosis tersebut berhasil ditegakkan, Braxton harus menghadapi ketidakpastian dan kesalahan diagnosis selama satu dekade.

Sebelum terdiagnosis dengan lupus, Braxton sering kali merasa tidak enak badan. Braxton juga beberapa kali pingsan, bahkan ketika sedang melakukan pertunjukan Broadway Beauty and the Beast di New York City, AS.

Saat pingsan di atas panggung, Braxton langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Di sana, para dokter menemukan bahwa Braxton memiliki jumlah sel darah putih yang rendah dan cairan di sekitar jantungnya.

Kondisi ini membuat para dokter menaruh curiga bahwa Braxton memiliki kondisi prakanker. Diagnosis awal ini tak berubah selama sekitar dua tahun.

Sekitar 3-4 tahun setelah insiden pingsan di panggung Broadway, Braxton kembali pingsan saat melakukan pertunjukan di Las Vegas. Braxton mengaku bahwa sejak dia pingsan di Broadway hingga pingsan di Las Vegas, dia selalu merasa tidak enak badan. Dia juga kerap mengeluhkan rasa nyeri di seluruh tubuhnya, seperti dilansir ET Online.

Sesaat setelah pingsan di Las Vegas, Braxton diterbangkan ke Los Angeles dan ditangani oleh dokter ahli rheumatologi dr Daniel Jeffrey Wallace. Dari situ, Braxton akhirnya mendapatkan diagnosis bahwa dirinya mengidap lupus.

"Butuh 10 tahun bagi saya untuk mendapatkan sebuah diagnosis. Saya merasa seperti orang hipokondria. Karena saya selalu berkata kepada orang-orang, 'saya tidak merasa sehat', dan tak ada satu pun yang mendengarkan," ungkap Braxton dalam siaran podcast "SHE MD".

Braxton mengatakan, lupus merupakan penyakit yang memang menantang dan sulit untuk didiagnosis. Alasannya, lupus memiliki banyak gejala yang mirip dengan gejala penyakit lain.

Oleh karena itu, penyakit lupus yang diderita Braxton sulit terdiagnosis meski dirinya sudah menemui enam dokter berbeda sebelum dr Wallace. Dari keenam dokter tersebut, Braxton sempat salah terdiagnosis mengidap kelelahan kronis hingga fibromyalgia.

Selain lupus, Braxton juga terdiagnosis dengan angina mikrovaskular dan perikarditis atau peradangan selaput pembungkus jantung. Kondisi ini terungkap setelah sebelumnya Braxton sering mengeluhkan sesak di dada.

Baca Juga


Mulanya, Braxton mengira bahwa keluhan tersebut muncul akibat implan payudara yang dia miliki. Namun, setelah implan payudara tersebut diangkat, gejala sesak yang dia rasakan tak kunjung hilang.

Tak lama setelah itu, dokter mengonfirmasi bahwa Braxton mengalami angina mikrovaskular dan memiliki riwayat perikarditis. Braxton mengungkapkan bahwa penyakit-penyakit ini sempat membuat dirinya kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan dan asuransi.

Penyakit-penyakit tersebut juga membuat stigma "selebritas penyakitan" melekat erat pada diri Braxton. Meski menghadapi tantangan berat, ia memilih untuk tetap optimistis dan berkarya.

Dalam waktu dekat, misalnya, Braxton akan melakukan pertunjukan residensi di Las Vegas dengan Cedric the Entertainer, seperti dilansir AceShowbiz. Residensi bertajuk "Love & Laughter" ini dijadwalkan akan digelar pertama kali pada 27 April.

Pertunjukan ini menjanjikan perpaduan unik antara musik dan komedi, dengan situasi panggung yang sangat menarik. Tentu, pertunjukan ini akan semakin menawan dengan performa vokal yang optimal dari pelantun "Un-Break My Heart" tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler