Doa Setelah Sholat Tahajud Beserta Tata Cara dan Keutamaan
Sholat tahajud memiliki sejumlah keutamaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sholat tahajud adalah salah satu ibadah yang dianjurkan Allah SWT dan Rasulullah SAW. Keutamaannya banyak disebut dalam Alquran dan hadits Nabi jika dilakukan oleh seorang Muslim.
Rasulullah juga bersabda: “Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah qiyamul lail (sholat lail)," (HR. Muslim).
Niat sholat tahajud dua rakaat
"Ushallii sunnatan tahajjudi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'alla."
Doa sholat tahajud
اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ
اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
"Allaahumma lakal hamdu anta qayyumus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta malikus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa'dukal haqqu, wa liqaa'uka haqqu, wa qaulukal haqqun, wal jannatu haqqun, wannaaru haqqun, wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallahu 'alaihi wa sallama haqquw wassaa'atu haqqun.
Allaahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa 'alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfirlii maa qoddamtu, wa maa akhkhartu, wa maa asrartu, wa maa a'lantu, wa maa anta a'lamu bihiminnii. antal muqoddimu wa antal mu'akhkhiru laa ilaaha anta. wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah."
Artinya:
"Ya Allah bagi-Mu-lah segala puji, Engkaulah yang mengurus langit dan bumi serta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Raja langit dan bumi beserta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi beserta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Maha benar, janji-Mu adalah benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, ucapan-Mu adalah benar, surga adalah benar, neraka adalah benar, para nabi adalah benar dan Nabi Muhammad SAW adalah benar serta hari kiamat adalah benar."
"Ya Allah hanya kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu-lah aku beriman, kepada-Mu-lah aku bertawakal, hanya kepada-Mu-lah aku kembali (bertaubat), kepada-Mu-lah aku mengadu, dan kepada-Mu-lah aku meminta keputusan, maka ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang kemudian serta apa yang kusembunyikan dan yang kulakukan dengan terang-terangan dan apa yang lebih Engkau ketahui dariku, Engkau yang mendahulukan dan yang mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau, dan tiada daya (untuk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada kekuatan (untuk melakukan ibadah) kecuali dengan pertolongan Allah."
Keutamaan sholat tahajud...
Tata Cara Sholat Tahajud
Cara mengerjakan sholat tahajud sama seperti mengerjakan sholat sunnah. Hanya saja yang berbeda adalah niatnya.
Keutamaan Sholat Tahajud
1. Memperoleh kedudukan mulia dan terpuji
Allah berfirman:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
“Dari pada sebahagian malam hari lakukanlah shalat tahajud olehmu sebagai ibadah tambahan bagimu, semoga Tuhan engkau mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS Al Isra ayat 79)
2. Mendapatkan surga yang dijanjikan
Allah berfirman:
{إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (15) آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ (16) كَانُوا قَلِيلا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (17) وَبِالأسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (18)
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa (kelak di akhirat) ditempatkan dalam Jannah (di tengah-tengah taman dan mata air). Mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan mereka, karena sebelum itu (di dunia) mereka hidup berbuat kebajikan. Mereka mempergunakan malam hari untuk tidur hanya sebentar. Dan di ujung malam mereka berdoa memohon ampun." (QS adz-Dzariyat ayat 15-18)
3. Tergolong hamba Allah yang melakukan amal kebajikan
Dalam surat Al Furqon, Allah berfirman:
وَعِبَادُ الرَّحۡمٰنِ الَّذِيۡنَ يَمۡشُوۡنَ عَلَى الۡاَرۡضِ هَوۡنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الۡجٰهِلُوۡنَ قَالُوۡا سَلٰمًاوَالَّذِيۡنَ يَبِيۡتُوۡنَ لِرَبِّهِمۡ سُجَّدًا وَّقِيَامًا
“Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, “salam," dan orang-orang yang menghabiskan waktu malamnya untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.” (QS Al Furqon ayat 63-64)
Selanjutnya...
4. Diakui sebagai manusia beriman
Allah berfirman,
{إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ (15) تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (16) فَلا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (17) }
"Sesungguhnya dengan ayat-ayat Kami, ialah orang-orang yang jika diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami) itu, mereka menyungkur sujud, bertasbih memuji Allah, dan mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhan mereka dengan perasaan takut dan penuh harap serta mereka membelanjakan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan di jalan Allah. Tiada pribadi mana pun yang mengerti cahaya mata yang disembunyikan untuk mereka sebagai ganjaran kebajikan yang telah mereka kerjakan." (QS as-Sajdah ayat 15-17)
5. Tidak termasuk golongan orang durhaka
اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِࣖ
"Apakah orang yang patuh menjalankan kewajibannya selama beberapa waktu pada malam hari, dengan sujud dan berdiri (menegakkan shalat malam), memelihara dirinya dari bencana akhirat dan mengharap karunia Rabbnya (sama dengan orang yang durhaka kepada-Nya)? Katakanlah: samakah orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu? Hanyalah orang-orang yang mengerti yang dapat merenungkan." (QS az-Zumar ayat 9)