Cegah Eskalasi Konflik, Rusia Serukan Iran dan Israel Tahan Diri

Iran mengonfirmasi pangkalan udaranya menjadi sasaran serangan.

EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Rudal jarak menengah Iran, Nazeat, ditampilkan pada perayaan Hari Tentara di Teheran, Iran, 17 April 2024. Iran dan Israel saling serang sejak Tel Aviv menghancurkan fasilitas diplomatiknya di Suriah.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mendorong tindakan pengendalian diri untuk pihak-pihak yang terlibat konflik antara Iran dan Israel. Rusia juga menolak keputusan yang dapat menimbulkan eskalasi.

Hal tersebut disampaikan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Jumat (19/4/2024). Sebelumnya, pada hari yang sama, seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa Israel melakukan serangan terhadap Iran.

Baca Juga



Kantor berita Iran Fars melaporkan bahwa ledakan terdengar di dekat pangkalan angkatan udara ke-8 Iran, dekat Isfahan. Teheran mengonfirmasi kepada The New York Times bahwa sebuah pangkalan angkatan udara menjadi sasaran serangan tersebut, tetapi tidak mengatakan negara mana yang melakukan serangan.

"Walau bagaimanapun, kami terus menganjurkan pihak-pihak untuk menahan diri dan menolak tindakan apa pun yang dapat memicu peningkatan ketegangan lebih lanjut," kata Peskov kepada wartawan.

Peskov menyebut bahwa Israel tidak mengeluarkan pernyataan resmi mengenai serangan terhadap Iran. Untuk itu, ia menilai terlalu dini bagi Moskow untuk mengomentari masalah ini tanpa memahami perinciannya.

Surat kabar Jerusalem Post melaporkan bahwa sebuah pesawat tempur jarak jauh Israel menembakkan rudal ke aset Angkatan Udara Iran di Provinsi Isfahan, Iran tengah, Jumat. Namun, harian itu tidak menyebutkan sumber dari dugaan tersebut.

Sementara itu, sejumlah media Iran melaporkan pada Jumat pagi bahwa pertahanan udara diaktifkan terhadap obyek mencurigakan di beberapa kota, termasuk Isfahan, di tengah laporan mengenai dugaan serangan Israel. Kantor Berita semi-resmi Mehr mengatakan tiga drone hancur di langit Isfahan.

Televisi pemerintah Iran membenarkan adanya "ledakan besar" di Isfahan, tetapi mengatakan tidak ada fasilitas nuklir yang terdampak atau menjadi target di pusat kota. Media Amerika Serikat, yang mengutip sejumlah pejabat, mengatakan Israel telah melakukan serangan di dalam Iran, namun belum ada tanggapan dari pejabat Israel atas laporan mengenai serangan di dalam Iran.

Ketegangan meningkat antara Iran dan Israel setelah Teheran melancarkan serangan pesawat tak berawak dan rudal pada Sabtu sebagai balasan atas serangan 1 April di konsulatnya di Suriah, yang menewaskan tujuh penasihat militer. Israel, yang belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan konsulat tersebut, telah berjanji akan memberikan tanggapan militer terhadap serangan yang dilakukan Iran pada akhir pekan lalu.

Israel adalah satu-satunya negara Timur Tengah yang memiliki pesawat F-35 buatan Amerika Serikat yang mampu mencapai Iran sambil menghindari deteksi radar.  Para pejabat Israel sebelumnya telah mengisyaratkan dalam beberapa tahun terakhir tentang kemungkinan menggunakan pesawat jenis ini dalam serangan ke Iran.

sumber : Antara, Sputnik, Anadolu
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler