Keutamaan Memuliakan Anak Yatim
Alquran telah menyebutkan tentang perintah agar memuliakan anak yatim.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Indonesia banyak panti-panti asuhan bagi anak yatim berdiri baik yang didirikan oleh individu maupun kelompok dan lembaga. Ada pula yang bergerak secara individu mengasuh anak yatim tanpa mendirikan panti asuhan.
Apa keutamaan mengasuh anak yatim?
Ahli hadis, As-Samarqandi dalam bukunya 200 Motivasi Nabi & Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa mengatakan mengasuh anak yatim merupakan perbuatan mulia. Rasulullah saw bahkan menyebut surga adalah janji bagi mereka yang mengasuh anak yatim.
Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, "Orang yang menjamin anak yatim dan yang lainnya, maka aku dan dia seperti ini di surga." Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya. (HR Bukhari dan Muslim).
Meskipun anak yatim hidup tanpa kelengkapan keluarga, namun mereka mempunyai syafaat luar biasa. Itu sebabnya mereka yang merawatnya dijanjikan surga.
Diceritakan, seorang saleh berkata, "alasan yang membuatku bertobat dari suka meneggak minuman keras dan bergaul dengan para pengangguran, adalah karena suatu hari aku berjumpa dengan seorang anak yatim yang telanjang, lalu aku memakaikannya pakaian. Ia kelaparan, lalu aku memberinya makan. Dan, aku juga memandikannya. Malam harinya, aku bermimpi seolah kiamat sudah datang. Aku didatangkan bersama makhluk yang lain. Setelah amalku dihisab, aku diperintahkan ke neraka. Di tengah perjalanan, aku melihat anak yatim itu
Ia berkata kepada malaikat Zabaniyah, 'Wahai malaikat Tuhanku, orang ini telah berbuat baik kepadaku di dunia. Tunggulah sebentar, aku akan memintakan syafaat untuknya kepada Tuhanku.' Malaikat berkata, 'Aku tidak diperintahkan untuk menunda-nunda.' Tiba-tiba terdengar suara, 'Lepaskan dia. Kami telah memberinya yang pantas untuknya berkat syafaat si anak yatim yang ia perlakukan dengan baik.' Setelah terbangun, aku bertobat dan berhenti dari perbuatan buruk yang selalu kulakukan. Selanjutnya, aku lebih giat lagi mencurahkan kasih sayang dan membantu anak-anak yatim."
Selanjutnya...
Beberapa ayat Alquran telah menyebutkan tentang perintah agar memuliakan anak yatim. Seperti dalam Surah an-Nisa' ayat 36:
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
Wa‘budullāha wa lā tusyrikū bihī syai'aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīl(i), wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu man kāna mukhtālan fakhūrā(n).
Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri."
Ayat lainnya tentang anak yatim terdapat dalam Surah al-Baqarah ayat 220:
فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْيَتٰمٰىۗ قُلْ اِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۗ وَاِنْ تُخَالِطُوْهُمْ فَاِخْوَانُكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَاَعْنَتَكُمْ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
Fid-dun-yā wal-ākhirah(ti), wa yas'alūnaka ‘anil-yatāmā, qul iṣlāḥul lahum khair(un), wa in tukhāliṭūhum fa'ikhwānukum, wallāhu ya‘lamul-mufsida minal-muṣliḥ(i), wa lau syā'allāhu la'a‘natakum innallāha ‘azizun ḥakīm(un).
Artinya: "Tentang dunia dan akhirat. Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik.” Jika kamu mempergauli mereka, mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."