Tenggelam di Bengawan Solo, Penambang Pasir Terbawa Arus Hingga 23 Km

Penambang pasir itu tenggelam setelah perahunya dihantam gelombang. 

Antara/Yahya Iman
(ILUSTRASI) Tim SAR melakukan pencarian korban di aliran Sungai Bengawan Solo.
Rep: Dadang Kurnia Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO — Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah penambang pasir berinisial AA (35 tahun) di bawah Jembatan Kanor-Rengel (Kare), Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (24/4/2023). Korban sebelumnya dilaporkan tenggelam di aliran Sungai Bengawan Solo, Bojonegoro, pada Senin (22/4/2024).

Baca Juga


Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Basarnas Surabaya Mahmud Afandi menjelaskan, penambang pasir yang merupakan warga Desa Semanding, Bojonegoro, itu awalnya menaiki perahu bersama sejumlah rekannya. Perahu itu karam.

“Perahu yang digunakan oleh empat penambang pasir karam akibat dihantam gelombang. Satu orang tenggelam akibat tidak dapat berenang, sedangkan tiga orang lain berhasil selamat,” ujar Mahmud.

Setelah mendapat laporan adanya satu penambang pasir yang tenggelam, tim SAR dikerahkan ke Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro untuk melakukan pencarian. Mahmud mengatakan, pencarian dilakukan dengan membagi tim SAR gabungan menjadi empat Search and Rescue Unit (SRU).

Keempat tim tersebut melakukan penyisiran di sepanjang Sungai Bengawan Solo. Menurut Mahmud, korban ditemukan kurang lebih 23 kilometer dari lokasi tenggelamnya. “Jenazah korban kemudian dievakuasi menuju RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro untuk dilakukan visum," kata Mahmud.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler