Konstruksi MRT Jakarta East-West Ditargetkan Mulai Agustus

MRT East-West meliputi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Republika/Putra M. Akbar
Rangkaian kereta MRT.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menargetkan pekerjaan konstruksi yang ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking)  proyek MRT Jakarta East-West bersama Jepang dimulai  pada Agustus.

Baca Juga


"Untuk mempercepat pekerjaan MRT Jakarta, saya harap perjanjian pinjaman (loan agreement) proyek MRT East-West dapat segera ditandatangani," kata Heru di Tokyo, Jepang dalam keterangan yang diterima, Jumat. 

MRT East-West meliputi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, dengan trase indikatif Balaraja-Cikarang sepanjang 84,1 kilometer, Tomang-Medan Satria (24,5 km), dan Tomang-Kembangan (9,2 km).

Heru mengatakan bersama Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi bertemu dengan sejumlah petinggi Pemerintah Jepang di Tokyo untuk membahas kerja sama kedua negara  di bidang transportasi yang berkonsep pengembangan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD), termasuk pengembangan MRT Jakarta East-West. 

"Pada Rabu (24/4), saya menghadiri pertemuan dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang Tetsuo Saito," ujar Heru.

Kemudian, pada Kamis (25/4), Heru menghadiri pertemuan dengan Senior Vice President of Japan International Cooperation Agency (JICA) Hataeda Mikio, sekaligus menutup rangkaian kunjungan kerja dengan menghadiri TOD Investment Forum di Tokyo, Jepang. 

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Pemprov Jawa Barat, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah menandatangani kesepakatan bersama untuk mendukung pembangunan MRT East-West Phase 1 Stage 1 yang akan menghubungkan stasiun MRT dari Tomang ke Medan Satria pada 17 Februari 2023.

"Pengembangan jaringan MRT East-West akan meningkatkan aksesibilitas transportasi, menciptakan peluang investasi, terutama dalam pengembangan TOD, memperkuat pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup penduduk Jakarta, serta menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia," ucap Heru. 

Lebih lanjut, Heru menjelaskan pembangunan infrastruktur dan sarana transportasi perkotaan Jakarta akan meningkatkan kualitas hidup warga, sekaligus mempersiapkan Jakarta sebagai kota global dan pusat ekonomi seusai pemindahan ibu kota ke Nusantara.

"Kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan memainkan peran penting dalam hal penyedia pendanaan yang akan mendukung percepatan transformasi transportasi publik di Jakarta," ucap Heru. 

Dalam pertemuan tersebut, Heru didampingi sejumlah pejabat Pemprov DKI Jakarta, antara lain Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania, dan Kepala Biro Kerja Sama Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta Marulina Dewi.

Adapun TOD Investment Forum di Tokyo yang digelar pada 24-26 April 2024 di Gedung Kedutaan Besar RI untuk Jepang tersebut diselenggarakan atas kerja sama PT MRT Jakarta (Perseroda), Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, serta PT Pembangunan Jaya Ancol.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler