Vape Bikin Perempuan Kurang Subur, Sulit Punya Anak

Penggunaan vape membuat hormon kesuburan perempuan merosot.

www.freepik.com
Asap vape (ilustrasi). Menggunakan vape dapat mengganggu tingkat kesuburan perempuan.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ingin punya keturunan? Sebaiknya, perempuan menjauhi vape.

Para ilmuwan mengingatkan bahwa penggunaan vape oleh perempuan dapat mengurangi peluang mereka untuk memiliki anak. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan kesuburan Inggris, Hertility, menemukan bahwa perempuan pengguna vape berusia 36 hingga 40 tahun memiliki lebih sedikit hormon kesuburan yang disebut AMH (indikator penting kesuburan) dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok vape.

Baca Juga



Studi yang dilakukan oleh Hertility itu menganalisis data dari 325 ribu perempuan. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan antara penggunaan vape dan penurunan kadar AMH.

Bahaya vape. - (Republika)

Perempuan yang merupakan pengguna vape memiliki tingkat AMH yang lebih rendah, mirip dengan pecandu rokok konvensional. CEO Hertility, dr Helen O'Neill, menyarankan perempuan untuk menghentikan kebiasaan menghisap vape untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Dokter O'Neill menyatakan bahwa ini adalah bukti pertama hubungan antara kesuburan dan vaping dalam populasi besar. "Ini menunjukkan bahwa AMH ditekan pada pengguna vape dibandingkan dengan orang yang tidak menggunakan vape dengan cara yang sama seperti yang dialami perokok," kata dr O'Neill, dilansir The Sun, Selasa (30/4/2024).

Data juga menunjukkan bahwa satu dari lima perempuan yang mencoba hamil menggunakan vape. Mereka yang berusia antara 36 hingga 40 tahun memiliki tingkat AMH yang lebih rendah (sebesar seperlima) dibandingkan perempuan yang tidak ngevape.

Selain itu, penelitian juga menyoroti kebiasaan berisiko lainnya di antara perempuan yang mencoba hamil, termasuk penggunaan narkoba dan konsumsi alkohol melebihi rekomendasi National Health Service (NHS). Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa tujuh persen perempuan yang mencoba hamil masih menggunakan narkoba, sementara empat persen mengonsumsi alkohol melebihi rekomendasi NHS.

Dokter O'Neill mengingatkan bahwa langkah terbaik adalah berhenti sepenuhnya dari kebiasaan menggunakan vape alih-alih sekadar mencoba untuk mengurangi atau mengontrol konsumsi dalam jumlah moderat. Berita ini muncul ketika Inggris menempati peringkat keenam dari 40 negara dalam penggunaan rokok elektrik di antara anak usia 11 hingga 13 tahun.

Laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa anak-anak di Inggris lebih sering terpapar asap rokok dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di beberapa negara Eropa lainnya. Data menunjukkan bahwa 30 persen remaja perempuan berusia 15 tahun di Inggris menggunakan rokok elektrik dalam sebulan terakhir, jumlah yang jauh lebih tinggi dari rata-rata Eropa sebesar 21 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler