Riset: Pelanggan MRT Jakarta Didominasi Pekerja Work Life Balance

Pekerja work life balance biasanya memilih transportasi cepat untuk sampai rumah.

Republika/Prayogi
Penumpang menaiki MRT Jakarta, Selasa (26/12/2023). Libur Hari Natal dijadikan momen bagi warga untuk mencoba Moda Raya Terpadu (MRT). Banyak masyarakat menggunakan layanan MRT untuk menuju pusat perbelanjaan dan objek wisata di Ibu Kota seperti Sarinah, Taman Dukuh Atas, kawasan sekitar Blok M dan Bundaran HI.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- P​​​elanggan PT MRT Jakarta (Perseroda) didominasi pekerja yang memiliki keseimbangan antara bekerja maupun kehidupan pribadi (work life balance) dengan mengutamakan kenyamanan bermobilitas.
 
"Pekerja work life balance ini sebesar 32 persen dari jumlah penumpang kami," kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Mega Tarigan di Gedung Transport Hub Dukuh Atas Jakarta, Selasa (30/4/2024).
 
Mega menuturkan pekerja work life balance ini biasanya memilih transportasi yang cepat untuk bisa sampai di rumah dan berkumpul bersama keluarga. Riset ini dilakukan MRT Jakarta dengan menggunakan metodologi penelitian yang berlaku umum dan big data dengan membentuk representasi penumpang yang disebut customer persona.
 
Melalui persona pelanggan, MRT Jakarta dapat memetakan dan merencanakan program, inisiatif dan kegiatan yang sesuai dengan target untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan, konversi dengan mitra bisnis dan merek.

Kategori ini juga dipengaruhi dari pencabutan status pandemi Covid-19 oleh pemerintah sehingga mengubah pola perilaku pengguna jasa MRT Jakarta. Selain pekerja work life balance, ada empat kategori lainnya yang tercatat sebagai jenis pelanggan MRT Jakarta.
 
Sebanyak 29 persen pelanggan merupakan wanita muda pekerja keras (insatiable professional) yang lebih mengutamakan penampilan agar selalu rapi dan wangi demi menjaga citra diri mereka. Kemudian, sebanyak 17 persen, yakni pekerja kantoran (driven alpha) yang identik menggunakan jas untuk bekerja dengan memilih naik transportasi umum praktis dan moderen.
 
Lalu, ada sebesar 12 persen diisi oleh pelajar (curious youth) yang memanfaatkan MRT sebagai transportasi menuju sekolah. Terakhir, ada kalangan ibu rumah tangga (dynamic momma) yang membutuhkan transportasi untuk memudahkannya ke beragam tujuan.
 
"Diharapkan dengan adanya pemetaan jenis pelanggan MRT ini kami bisa lebih meningkatkan pelayanan dan fasilitas ke depannya," ujarnya.
 
MRT Jakarta mencatat sejak awal berdiri pada 24 Maret 2019 hingga 13 Maret 2024 terhitung telah mencapai 102.067.777 penumpang. Nilai indeks kepuasan pelanggan (customer satisfaction index/CSI) MRT Jakarta 2023 mencapai 88,51. Angka ini menunjukkan kenaikan apabila dibandingkan dengan 2022, yaitu 88,32.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler