Gelar Pertemuan Empat Mata, Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas AI Hingga Machine Learning

Microsoft mendukung penuh upaya BRI yang terus mendorong inklusi keuangan.

dok BRI
Direktur Utama BRI Sunarso bertemu langsung lakukan one on one meeting dengan CEO Microsoft Satya Nadella di Jakarta Convention Center, Selasa (30/4/2024).
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama BRI Sunarso bertemu langsung lakukan one on one meeting dengan CEO Microsoft Satya Nadella di Jakarta Convention Center, Selasa (30/4/2024). Sunarso mengungkapkan, dalam pertemuan yang diagendakan khusus antara BRI dengan Microsoft tersebut membahas soal Artificial Intelligence, Machine Learning serta komitmen Microsoft mendukung penuh upaya BRI yang terus mendorong inklusi keuangan di Indonesia.


“Pertemuan tersebut sangat positif, mengingat Microsoft merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Microsoft mendukung transformasi digital yang tengah dilakukan BRI dengan tujuan untuk mempermudah akses keuangan masyarakat,” imbuh Sunarso.

Pada kesempatan terpisah di hari yang sama, Satya Nadella juga hadir dalam acara Microsoft Build: AI Day Jakarta yang merupakan rangkaian acara dalam kunjungannya ke Indonesia. Dalam acara tersebut, salah satu CEO tersukses di dunia ini sempat memuji BRI karena aktif mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Satya Nadella mengatakan BRI telah mengembangkan solusi berbasis AI generatif, mulai dari mesin pencari instruksi kerja untuk layanan pelanggan yang lebih cepat, ‘pabrik konten’ untuk menyelaraskan pembuatan materi pemasaran, alat pembuatan surat untuk menstandardisasi dokumen administrasi, dan sebuah chatbot digital bernama Sabrina.

"Sabrina, yang didukung AI, dimanfaatkan memberikan informasi produk keuangan yang transparan kepada jutaan masyarakat Indonesia," kata Satya Nadella.

Selain BRI, tiga perusahaan, termasuk satu start up dan lembaga pendidikan yang memanfaatkan AI generatif Microsoft adalah PT Telkom, eFishery, BUMA, dan Universitas Terbuka.

Sunarso mengungkapkan bahwa BRI berhasil menjawab kebutuhan dan perubahan pola transaksi masyarakat tersebut secara digital. “Kami terus men-create value baru melalui digitalisasi untuk menjalankan business model,” jelasnya.

Hal ini dibuktikan dengan catatan bahwa 99 persen dari total transaksi BRI dilakukan melalui kanal digital selama tahun 2023. Sementara itu, sisanya dilakukan secara konvensional di cabang atau unit kerja BRI. 

Sunarso menambahkan, BRI akan terus berinovasi mengembangkan layanan digital sebagai bagian dari transformasi dalam beberapa waktu ke depan. “Transformasi digital telah membantu mendongkrak industri perbankan dengan cepat, meningkatkan inklusi keuangan, dan memberdayakan usaha ultra mikro, mikro, kecil, dan menengah yang merupakan salah satu fokus utama BRI,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler