Picu Beragam Masalah Kesehatan, Merokok Setelah Makan Lebih Berbahaya?

Orang sebetulnya bisa berhenti merokok tanpa metode apapun.

Prayogi/Republika
Tekad yang kuat dibutuhkan untuk bisa berhenti merokok.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para perokok biasanya otomatis mengambil sebatang rokok dan mengisapnya seusai makan. Mereka mengaku mulut terasa asam jika tidak merokok setelah makan.

Merokok dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan. Jika dilakukan setelah makan, apakah lebih berbahaya?

Dokter spesialis paru dari RS Persahabatan di Jakarta, Elisna Syahruddin, mengatakan, tidak ada bukti ilmiah tentang perbedaan merokok sebelum atau sesudah makan. Masalah kesehatan rokok tetap ada pada akibat kandungan dari asap rokok.

"Terutama zat karsinogen (penyebab kanker) dan iritasi asap rokok yang terus-menerus pada saluran napas yang jadi penyebab risiko terjadinya kanker paru dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) meningkat," jelas dr Elisna kepada Republika.co.id.

Gangguan kesehatan lain dapat muncul akibat menurunnya sistem pertahanan paru akibat paparan asap rokok yang berlangsung lama. Hal itu terlihat korelasi antara meningkatnya risiko terkena infeksi saluran napas seperti TB paru pada perokok.

Baca Juga


 
"Keinginan merokok sesudah makan lebih pada kebiasaan dan mungkin juga perbedaan sensasi di mulut yang menyebabkan kebiasaan itu berlanjut," papar dr Elisna.

Dorongan untuk merokok setelah makan juga menjadi tantangan dalam menghentikan kebiasaan merokok. Sama halnya dengan keinginan merokok ketika orang beraktivitas di toilet serta persepsi meningkatnya konsentrasi jika bekerja atau belajar sambil merokok.
 
"Kaitan antara psikis dengan keinginan merokok terbukti pada perokok yang dapat menahan keinginan merokok sampai 12 jam pada saat melakukan puasa Ramadhan, atau dapat berhenti merokok ketika berada dalam area dilarang merokok, misalnya ketika menempuh penerbangan jauh hingga 18 jam," kata dr Elisna.

Sementara itu, untuk berhenti merokok, sebetulnya tidak pula ribet. Dari pengalaman klinisnya, dr Elisna menjelaskan orang bisa berhenti merokok tanpa metode apapun.

Orang dapat membebaskan dirinya dari kecanduan meski itu hanya karena keterpaksaan. Misalnya, ketika didiagnosis menderita penyakit paru-paru seperti kanker paru-paru, PPOK, dan TB paru. Sebagian besar pasien dapat menghentikan kebiasaan merokok tanpa komplikasi apapun.

"Pada orang sehat, kadang membutuh metode dengan menggunakan metode tertentu agar dapat menghentikan kebisaan merokoknya," ucap dia.

Dikutip dari Mayo Clinic, berikut ini adalah 10 cara untuk membantu menekan keinginan untuk merokok saat dorongan itu muncul.
 
1. Cobalah terapi pengganti nikotin
Tanyakan kepada petugas kesehatan tentang terapi pengganti nikotin. Pilihannya meliputi peresepan nikotin berupa semprotan hidung atau inhaler, patch (koyok) nikotin, permen karet, dan tablet hisap yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Bisa juga dengan resep obat berhenti merokok nonnikotin, seperti bupropion dan varenicline.
 
2. Hindari pemicunya
Dorongan untuk merokok cenderung paling kuat di tempat-tempat yang paling sering jadi tempat merokok, seperti di pesta, kafe, atau di saat-saat ketika merasa stres dan menyeruput kopi. Cari tahu pemicunya dan buatlah rencana untuk menghindarinya atau melewatinya tanpa rokok.
 
3. Penundaan
Jika merasa ingin menyerah pada keinginan merokok, katakan pada diri sendiri "Tunggu dulu 10 menit lagi". Kemudian lakukan sesuatu untuk mengalihkan perhatian selama waktu itu, seperti pergi ke zona umum bebas rokok. Trik sederhana ini mungkin cukup untuk membantu mengatasi keinginan merokok.
 
4. Mengunyah
Berikan mulut sesuatu untuk dikunyah untuk melawan keinginan merokok. Kunyah permen karet tanpa gula atau mengunyah wortel mentah, kacang-kacangan, atau biji bunga matahari (sesuatu yang renyah dan lezat).
 
5. Jangan punya 'hanya satu'
Godaan untuk merokok hanya satu batang saja, pasti akan selalu muncul. Namun jangan membodohi diri sendiri dengan berpikir bahwa bisa berhenti di situ. Sering kali, memiliki pikiran "hanya satu saja" akan menghasilkan satu lagi dan lagi. Hingga mungkin akan kembali merokok seterusnya.

6. Beraktivitas fisik
Aktivitas fisik dapat membantu mengalihkan perhatian dari keinginan merokok. Bahkan, aktivitas singkat sekalipun (seperti berlari naik dan turun tangga beberapa kali) dapat menghilangkan keinginan untuk merokok. Keluarlah untuk berjalan-jalan atau jogging.
 
7. Cobalah teknik relaksasi
Merokok mungkin merupakan cara mengatasi stres. Melawan keinginan untuk merokok bisa menimbulkan stres. Hilangkan stres dengan mencoba cara-cara untuk rileks, seperti pernapasan dalam, relaksasi otot, yoga, visualisasi, pijat, atau mendengarkan musik yang menenangkan.
 
8. Minta bantuan
Hubungi anggota keluarga, teman, atau anggota kelompok pendukung untuk mendapatkan bantuan dalam upaya melawan keinginan merokok. Mengobrol di telepon, jalan-jalan, berbagi tawa, atau bertemu untuk mengobrol dan saling mendukung bisa dilakukan.
 
9. Kunjungi internet untuk mendapat dukungan
Bergabunglah dengan program berhenti merokok online. Alternatif lain, bacalah blog orang yang mudah berhenti merokok dan tetapkan pemikiran-pemikiran yang menyemangati diri sendiri. Belajarlah dari cara orang lain menangani hasrat mereka terhadap rokok.
 
10. Ingatkan diri sendiri akan manfaat berhenti merokok
Tuliskan atau ucapkan dengan lantang mengapa Anda harus berhenti merokok dan menolak keinginan untuk merokok. Misalnya, agar hidup lebih baik, lebih sehat, dan menyelamatkan orang-orang yang dicintai dari bahaya asap rokok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler