Ratusan Paus Terdampar di Perairan Australia Barat, Dampak Perubahan Iklim?
Ratusan paus pilot terdampar dengan jarak sekitar 500 meter.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli satwa liar dengan panik berusaha menyelamatkan sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan di barat daya negara bagian Australia Barat, pada Kamis (25/4/2024) waktu setempat.
Paus-paus tersebut terdampar di Toby Inlet di Geographe Bay. Daerah tersebut berada di dekat kota Dunsborough yang populer di kalangan turis, dan sekitar 236 kilometer di selatan ibu kota negara bagian Perth.
"Kami mengetahui ada empat kawanan paus yang terdiri atas 160 paus pilot yang tersebar dalam jarak sekitar 500 meter. Sayangnya, 26 paus yang terdampar di pantai telah mati," kata juru bicara Departemen Keanekaragaman Hayati, Konservasi, dan Atraksi Australia Barat, seperti dilansir Reuters, Sabtu (4/5/2024).
Juru bicara itu menyampaikan bahwa sebuah tim yang terdiri atas staf berpengalaman termasuk petugas satwa liar, ilmuwan kelautan, hingga dokter hewan sudah berada di lokasi.
“Berdasarkan kejadian serupa sebelumnya, peristiwa seperti ini mengharuskan hewan yang terdampar disuntik mati (euthanasia) sebagai tindakan yang paling manusiawi," kata dia.
Foto-foto yang diunggah di Facebook oleh badan Taman dan Margasatwa negara bagian tersebut menunjukkan kerumunan orang di dekat beberapa paus yang terdampar.
Ian Wiese, dari kelompok konservasi paus Geographe Marine Research, mengatakan bahwa lebih dari 100 sukarelawan berada di lokasi kejadian.
"Mereka berusaha menghibur paus-paus tersebut dan memastikan bahwa kepala mereka keluar dari air sehingga mereka dapat bernapas," kata Wiese.
Pada bulan Juli 2023, lebih dari 50 paus pilot mati setelah terdampar di pantai terpencil di Australia Barat. Negara bagian ini pernah mengalami kejadian terdamparnya paus terbesar di Dunsborough pada tahun 1996, ketika 320 paus pilot terdampar.
Paus pilot dikenal dengan ikatan sosialnya yang erat, sehingga ketika salah satu mengalami kesulitan dan terdampar, paus pilot lainnya sering kali mengikuti, demikian menurut University of Western Australia.