Soal Orang Toxic Jangan Masuk Kabinet, Zulhas: Prabowo Tahu yang Terbaik 

Penentuan pengisian kursi menteri adalah sepenuhnya hak Prabowo.

Republika/Thoudy Badai
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat meninjau Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) Restu Jaya, Rawa Kepiting, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Sabtu (4/5/2024). RPHU Restu Jaya mendistribusikan daging ayam potong ke seluruh pasar di Jakarta sebanyak 15-25 ton per hari dengan harga jual mulai dari Rp9.000 per kilogram untuk kepala ayam hingga Rp46.000 per kilogram untuk dada ayam fillet. Sementara, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mewajibkan seluruh RPH memiliki sertifikat halal paling lambat hingga Oktober 2024 yang diatur melalui Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang sertifikat halal.
Rep: Febryan A Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan merespons pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan yang mengingatkan Prabowo untuk tidak menjadikan orang toxic atau bermasalah sebagai menteri di kabinetnya mendatang. Menurut Zulhas, Prabowo tahu orang yang tepat masuk kabinet.

Baca Juga


"Pak Prabowo tahu yang terbaik," kata Zulkifli Hasan atau Zulhas kepada wartawan di Jakarta, Ahad (5/5/2024).

Zulhas enggan menanggapi hal ini lebih jauh. Sebab, penentuan pengisian kursi menteri adalah sepenuhnya hak Prabowo sebagai presiden terpilih. 

"Pak Prabowo sebagai presiden terpilih punya hak prerogatif (menentukan menteri). Terserah beliau," ujar Menteri Perdagangan di Pemerintahan Jokowi itu.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024–2029, untuk tidak membawa orang toxic atau bermasalah ke kabinetnya.

"Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita," ujar Luhut dalam acara 'Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth' di Jakarta, Jumat (3/5/2024).

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler