Ketum PSSI Sebut Indonesia Sedang Memiliki Generasi Emas di Sepak Bola

Sepak bola Indonesia serius membangun kekuatan.

Dok PSSI
Ketua PSSI Erick Thohir memberikan ucapan selamat kepada para pemain Timnas U-23 Indonesia seusai berhasil mengalahkan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat (26/4/2024) dini hari. Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U23 setelah mengalahkan Korea Selatan lewat babak adu penalti.
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut Indonesia telah menemukan generasi emas dalam sepak bola. Ada banyak pemain muda dengan potensi hebat.

Baca Juga


Beberapa malang melintang di tim senior. Ini sesuatu yang layak disyukuri. Mirip seperti yang terjadi di beberapa tim besar di Eropa di periode tertentu.

"Menemukan generasi emas itu tidak mudah. Kita bisa lihat Belgia  menemukan generasi emasnya. Portugal menemukan generasi emasnya. Hal ini sedang terjadi di Indonesia," kata Erick dalam video di instagramnya, dikutip pada Senin (6/5/2024).

Ia menerangkan, situasi demikian memberi dampak luas. Di satu sisi, tentu saja ada rasa syukur. Perlahan tapi pasti, Garuda mulai menancapkan tajinya di level internasional.

Tahun lalu, Tim Nasional Indonesia U-23 meraih emas SEA Games di Kamboja. Penantian panjang terbayar lunas. Setelah 32 tahun berlalu, akhirnya Garuda Muda kembali berpesta.

Lalu pada Januari 2024 lalu, tim senior melaju ke babak 16 besar Piala Asia 2023. Sejarah baru. Sebelumnya, awak merah-putih belum pernah lolos dari penyisihan grup. 

Teranyar, tim U-23 tampil apik di Piala Asia U-23 2024. Rizky Ridho dan rekan-rekan melangkah hingga semifinal. Indonesia berstatus debutan di turnamen tersebut.

Itu semua merupakan dampak positif dari adanya generasi emas. Pada saat yang sama, Ketum PSSI mengakui kemampuan para pemain ini harus terus diasah. Cara mengasahnya dengan program-program yang memicu pertumbuhan teknik, taktikal, dan mentalitas.

"Contoh untuk memperkuat mental mereka, kita tandingkan lawan Argentina. Kita juga pasang target-taget. Termasuk sama coach Shin Tae-yong. Jadi ketika pemain melihat caoch STY ditargetin menembus 16 besar, delapan besar, mereka menjadi bagian dari itu," ujar Erick.

Ini baru permulaan. Perjalanan masih panjang. Para pemain tersebut, banyak yang berusia di bawah 23 tahun.

Masa depan sepak bola Indonesia, sangat cerah, jika berkaca pada fakta tersebut. Erick menegaskan, yang paling penting adalah  jangan berpuas diri. Persaingan ke depan semakin ketat dan penuh tantangan.

"Tetap kerja keras, disiplin, dan pantang menyerah," ujar tokoh yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN ini.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler