13 Program Prioritas Dirasakan Langsung Manfaatnya, Warga Ucapkan Ini ke Bupati Bandung
Pengurus Pondok Pesantren Al-Husaeni apresiasi langsung program Bupati Dadang
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah warga turut mengapresiasi kebijakan Bupati Bandung Dadang Supriatna yang dinilai sudah merealisasikan 13 program prioritas selama tiga tahun lebih kepemimpinannya.
Ungkapan itu disampaikan warga pada pelaksanaan Rembug Bedas ke-115 di Desa Ciheulang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Rabu (15/5/2024). Pernyataan yang sama disampaikan aparatur Pemerintah Desa Ciheulang terkait dengan 13 program prioritas Bupati Bandung dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
Sosok Umar Faruq, pengurus Pondok Pesantren Al-Husaeni Desa Ciheulang yang mengapresiasi 13 program prioritas Bupati Bedas tersebut. Ia mengatakan banyak masyarakat yang menerima langsung dari manfaat program pemerintah tersebut. Mulai dari penyediaan sarana air bersih, MCK dan lain-lain.
"Ini sudah dimanfaatkan dan difungsikan sejak 5 Februari 2024 lalu. Sudah bermanfaat dan air bersihnya sudah disalurkan ke rumah-rumah warga, masjid, sekolah dan masyarakat sekitarnya," kata Umar.
Para pelajar di lingkungan Desa Ciheulang sudah merasakan manfaat penambahan ruang kelas baru SMP, selain mebeler. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Ciheulang dan Bupati Bandung.
Terima kasih kepada Kepala Desa dan Bupati. "Kami ucapkan terima kasih atas nama Keluarga Besar Al-Husaeni," katanya.
Namun disamping itu, Umar berharap ada penataan drainase. Demikian pula yang dikatakan Dadang Muhamad Ramdan, warga Desa Ciheulang RW 09.
"Atas nama guru ngaji, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pak Bupati Bandung. Kami para guru ngaji yang biasa mengajar bada magrib di madrasah sangat terbantu sekali dengan adanya program insentif guru ngaji," ungkapnya.
"Alhamdulillah sudah terbantu dengan adanya program insentif guru ngaji dari Pak Bupati. Mudah-mudahan bisa dilanjutkan dan Pak Bupati bisa kembali maju untuk periode kedua," imbuhnya.
Namun demikian, Ramdan mengharapkan ada bantuan dan perhatiannya untuk marbot, setelah insentif guru ngaji.
"Saya sebagai salah satu pengurus pondok pesantren, marbot belum menerima bantuan insentif," katanya.
Sejumlah pelaku UMKM di Desa Ciheulang, katanya, sudah menerima Nomor Induk Berusaha (NIB). "Atas nama pelaku UMKM, alhamdulillah sudah menerima NIB. Terkait dana bergulir, saya masih merintis usaha. Saya belum mendapatkan dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan," ucapnya.
Sama halnya yang dikatakan Kepala Desa Ciheulang Rubby Nur Habibi. Ia mengatakan di desanya sudah ada sebanyak 136 penerima manfaat dalam program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.
"Mudah-mudahan tambah banyak penerima.manfaatnya," harap Rubby.
Ia juga mengungkapkan sebanyak 98 penerima manfaat program guru ngaji di Desa Ciheulang. "Penerima bantuan dari program Pak Bupati Bandung, yaitu asuransi tani atau kartu tani sebanyak 597 petani," katanya.
Rubby juga mengaku bersyukur karena ada program pemasangan wifi untuk fasilitasi publik. Dengan adanya fasilitas wifi ini masyarakat bisa menikmatinya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Desa Ciheulang mendapatkan fasilitas ruang kelas baru dari Pemkab Bandung. Selain itu bantuan MCK atau sarana air bersih.
"Terima kasih Pak Bupati Bandung"
Menurutnya, bantuan MCK dan sarana air bersih sangat bermanfaat untuk masyarakat di Desa Ciheulang.
Bupati Bandung Dadang Supriatna pun langsung merespons apa yang disampaikan sejumlah warga pada kesempatan Rembug Bedas tersebut.
"13 program prioritas akan dilanjutkan selama saya menjadi Bupati Bandung, di antaranya program insentif guru ngaji," kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.
Selama tiga tahun ia menjabat Bupati Bandung sudah menggulirkan sekitar 250.000 BPJS Ketenagakerjaan, di antaranya 70.000 kader PKK dan 88.000 petani se-Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 70 miliar untuk program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.
"Program ini untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat itu. Selain itu untuk memberantas bank emok yang marak di Kabupaten Bandung," katanya.