Korban Jiwa Turbulensi Pesawat Singapore Airlines Diduga Akibat Serangan Jantung
WN Inggris yang meninggal akibat turbulensi diidentifikasi sebagai Geoffrey Kitchen.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Warga Inggris yang meninggal dunia akibat "turbulensi parah" pesawat Singapore Airlines diidentifikasi sebagai Geoffrey Ralph Kitchen. Media-media Inggris BBC, The Telegraph dan Gloucestershire Live melaporkan Kitchen berusia 73 tahun.
Kitchen dan istrinya selama lebih dari 50 tahun, Linda, terbang dengan SQ321 dari bandara Heathrow di London ke Singapura. Pesawat mereka mengalami turbulensi saat terbang di ketinggian 37.000 kaki di Myanmar.
Singapore Airlines mengatakan Boeing 777-300ER yang membawa sekitar 210 penumpang dan 18 kru jatuh dari ketinggian 6.000 kaki. Pesawat itu melakukan pendaratan darurat di Bangkok pada pukul 09.45 waktu setempat.
Dikutip dari media Amerika Serikat (AS) People, Rabu (22/5/2024) media-media Inggris BBC, The Telegraph, dan The Independent mengatakan pihak berwenang di Bandara Suvarnabhumi mengatakan Kitchen diduga meninggal dunia akibat serangan jantung. Sekitar 70 orang terluka dalam insiden ini.
Pada The Telegraph, putri Kitchen, Anna Proctor mengatakan ayahnya seorang kakek, pensiunan dan anggota dewan teater musik setempat. "(Ia) pria yang sangat baik, penuh kasih dan lembut," kata Proctor.
Ia mengenangnya sebagai "pria luar biasa dan memiliki masa depan dan jelas kami sangat sedih. Ia seorang legenda." Di saat-saat terakhirnya, Kitchen dan istrinya meninggalkan rumah mereka di Thornbury, Gloucestershire untuk liburan yang sudah lama mereka nantikan selama enam pekan.
Kitchen pindah ke Thornbury lebih dari 30 tahun yang lalu, dan mencalonkan diri sebagai calon independen untuk Dewan Kota Thornbury untuk North East Ward pada bulan Mei 2023. Ia pernah mengalami masalah jantung, namun tetangganya mengatakan ia menjalani hidup yang sehat.
Dalam pernyataannya di media sosial X Singapore Airlines mengatakan penerbangan tersebut “mengalami turbulensi yang parah dalam perjalanan.”
“Kami dapat mengonfirmasi terdapat korban luka dan satu korban jiwa di dalam pesawat Boeing 777-300ER. Singapore Airlines mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.”
Penumpang menceritakan....
Para penumpang di pesawat menceritakan kejadian tersebut. Salah satunya Andrew Davies yang mengatakan pengalaman “Itu sangat menakutkan.”
“Saya sering terbang dan tidak pernah mengalami pengalaman yang mendekati itu, saya senang bisa mendarat. Staf Singapore Airlines sangat baik, tetapi mereka juga terluka parah,” katanya pada People.
Di media sosial Facebook, Thornbury Musical Group juga turut berduka atas meninggalnya Kitchen. Grup ini mengunggah foto Kitchen dengan tulisan, “Geoff selalu menjadi pria yang memiliki kejujuran dan integritas yang tinggi dan selalu melakukan apa yang benar untuk grupnya."
- boeing
- Singapore airlines
- korban meninggal turbulensi Singapore airlines
- singapore airlines
- singapore airlines turbulensi
- penumpang meninggal singapore airlines
- penumpang singapore airlines meninggal
- singapore airlines turbulensi parah
- maskapai singapore airlines
- korban turbulensi singapore airlines